Selasa 23 Apr 2013 06:43 WIB

Muslim AS Bantu Korban Bom Boston

Rep: Afriza Hanifa/ Red: Heri Ruslan
Seorang petugas PMK merawat korban terluka ringan dalam ledakan bom dekat garis finis Maraton Boston 2013 pada Senin (15/4/2013)
Foto: AP PHOTO
Seorang petugas PMK merawat korban terluka ringan dalam ledakan bom dekat garis finis Maraton Boston 2013 pada Senin (15/4/2013)

REPUBLIKA.CO.ID, Insiden peledakan bom di Boston, Senin (15/4) lalu, menggugah hati kaum Muslimin di Amerika Serikat (AS) untuk berbuat sesuatu. Mereka menggalang bantuan untuk meringankan derita para korban. 

The Islamic Society of Boston Cultural Center (ISBCC) menyediakan relawan segera  setelah terjadinya insiden pengeboman di tengah berlangsungnya pertandingan lari maraton itu. Komunitas Muslim Boston tersebut menyatakan duka yang mendalam atas kejadian tersebut dan prihatin atas banyaknya korban yang jatuh. Organisasi yang tergabung dalam komunitas Muslim Amerika itu menyatakan siap sedia membantu para korban.

Organisasi ini memiliki sedikitnya 40 relawan. Selain menggalang aksi donor darah, mereka juga memberikan layanan konseling bagi korban yang mengalami trauma. “Sebagai warga Boston, dan terinspirasi dari nilai kasih dan keadilan dari keimanan kita, maka kami selalu siap mengubah ISBCC menjadi sebuah pusat penanggulangan bencana,” kata ISBCC dalam pernyataannya.

Disebutkan, ISBCC berpegang pada standar tertinggi keselamatan manusia dan keamanan kota. Karena itu, komunitas Muslim ini mengecam siapa saja yang berada di balik aksi pengeboman tersebut. Mereka pun mengajak warga Boston lainnya untuk membantu menemukan si pelaku dan melaporkannya kepada kepolisian.

Aksi cepat ISBCC mendapat sambutan positif dari Islamic Society of North America (ISNA). Sebagai komunitas Muslim lokal, ISBCC dinilai telah bergerak cepat dalam menolong korban. “Komunitas Muslim Boston telah menunjukkan kasih sayang sejati, keberanian, dan kekuatan dalam menangani krisis. Kami berterima kasih atas kerja keras mereka untuk menyelamatkan mereka yang terluka,” demikian ISNA dalam pernyataannya.

Presiden ISNA Imam Mohamed Magid pun menyatakan salut pada ISBCC. “Saya salut pada masyarakat Islam Boston (ISBCC) yang memberikan bantuan langsung dengan mengirim relawan, donor darah, dan layanan konseling kepada mereka yang membutuhkan. Sebagai Muslim Amerika, kita harus melakukan apa yang kita bisa.”

Sebagai organisasi yang menaungi Muslim se-Amerika Utara, ISNA juga bergerak dengan memberikan layanan informasi bagi keluarga korban di luar Boston atau di luar AS yang ingin medapat kabar keluarga mereka di Boston. Untuk itu, sejumlah hotline pun dibuka.

Selain ISBCC, Muslim American Society (MAS) juga ambil bagian dalam membantu para korban. Mereka berupaya memobilisasi donor darah untuk disumbangkan kepada korban luka-luka. Selain itu, para aktivis MAS juga berkumpul untuk berdoa bersama.

“Kami sangat sedih atas hilangnya nyawa tak berdosa dalam aksi teror yang mengerikan ini. Kami berdiri bersama keluarga korban di saat sulit dan mengirimkan doa kepada seluruh masyarakat Boston,” ujar Ketua Nasional MAS Nadeem Siddiqi.

 

Selain bantuan kemanusiaan, MAS juga membantu menemukan pelaku pengeboman. Dalam hal ini, mereka bekerja sama dengan pihak berwenang dan Kepolisian Boston. Mereka juga mengoordinasikan perihal pelaku insiden tersebut dengan Islamic Relief dan organisasi Muslim lain, baik yang bertaraf nasional maupun lokal.

Seperti diberitakan, dua bom meledak di tengah pertandingan lari maraton di Boston, AS, Senin (15/4) petang waktu setempat. Bom meledak sesaat sebelum peserta mencapai garis finis. Ribuan penonton pun serta merta berhamburan. Aksi pengeboman ini menewaskan tiga orang dan mencederai lebih dari 144 orang. Saat ini, AS merupakan rumah bagi 2,45 juta Muslim, atau sekitar 0,8 persen dari total penduduk.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement