REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) mencatat jumlah penerima zakat atau mustahik di Indonesia mencapai 1,8 juta orang. Dari jumlah itu, sebagiannya adalah penerima zakat produktif.
Menurut Ketua Umum Baznas Didin Hafiduddin mengungkapkan, dari 100 mustahik yang menerima manfaat zakat, 17 orang berhasil keluar dari jurang kemiskinan. Artinya, 17 persen mustahik berhasil terentas dari zona kemiskinan.
"Peran zakat signifikan, 17 persen warga miskin dientaskan kemiskinannya," kata Didin pada Republika, Jum'at (1/3).
Didin menambahkan, hal itu terjadi karena program-program lembaga zakat sudah menyasar pada kemandirian mustahik. Seperti memberi pelatihan usaha sampai memberi bantuan modal.
Di Baznas, terdapat 60 persen dana umat dimanfaatkan untuk pembiayaan program zakat produktif 'Indonesia Makmur.' Dengan anggaran sekitar Rp. 40 miliar dari Baznas pusat, dialokasikan memberi dorongan masyarakat miskin produktif untuk mendiri.
"Meskipun tetap ada anggaran untuk bantuan yang sifatnya konsumtif," kata Didin.
Secara nasional dana zakat yang terkumpul di Baznas sebesar Rp. 430 miliar. Namun, dana itu juga digunakan untuk program di daerah masing-masing Baznas.