REPUBLIKA.CO.ID, Tak hanya memunculkan sesuatu yang unik, permainan bangun segitiga juga memiliki manfaat lain, yakni memaksimalkan pencahayaan dan sirkulasi udara alami.
Selain itu, konsep segitiga ini juga merupakan simbol perwujudan ajaran Islam, yakni menyeru manusia untuk melakoni hablumminallah, hablumminannaas, dan hubungan dengan lingkungan alam sekitar.
Permainan bangun segitiga yang diputar dan dikomposisikan ke dalam bangunan Masjid Al-Hurriyah juga merupakan penerapan seni Islam.
Hal ini merujuk pada pola geometrik yang telah lama digunakan dalam arsitektur Islam. Dan, jika ditinjau dalam kajian keilmuan, bentuk segitiga ini diyakini merupakan bentuk paling stabil dalam ilmu mekanika.
Sebuah penghormatan
Permainan bangun segitiga ini, kata Encu, diaplikasikan dalam desain Masjid Al-Hurriyah sebagai salah satu bentuk penghormatan untuk guru besar sekaligus mantan rektor IPB, Andi Hakim Nasution.
“Pak Andi Hakim adalah ahli statistika. Bentuk segitiga itu kabarnya sempat disampaikan oleh Pak Andi Hakim kepada Pak Noe’man,” tutur Encu.
Masjid tiga lantai ini mampu menampung lebih dari lima ribu jamaah. Saat ini, bagian yang paling kerap difungsikan sebagai tempat shalat adalah lantai dua dan tiga. Khusus lantai tiga, yang merupakan lantai mezanine, diperuntukkan bagi jamaah perempuan.
Lantai dua menjadi lantai utama masjid ini. Terdapat sejumlah ruangan di lantai dua, yang masing-masing diberi nama sesuai nama Khulafaur Rasyidin.
Di sisi kiri mihrab, terdapat ruang Ali, yang bersebelahan dengan ruang Utsman. Lalu di sisi kanan mihrab, terdapat ruang Abu Bakar yang berukuran lebih besar dibanding ruang-ruang lainnya.
Sementara itu, di lantai dasar, terdapat tempat wudhu yang sangat luas serta lobi masjid yang kerap dimanfaatkan sebagai tempat untuk menjual buku dan produk Islami.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
