REPUBLIKA.CO.ID, Tulisan-tulisan Maryam Jameelah jika ditumpuk tingginya mencapai 2,5 kaki yang terdiri atas sembilan kotak besar.
Hadiah-hadiah yang diterimanya semuanya tertanggal April 1962 dengan edisi-edisi tambahannya.
Tulisan-tulisannya tersebut termasuk korespondensi, fiksi, dan Maryam Jameelah yang nama aslinya Margaret Marcus.
Dia adalah seorang perempuan Yahudi Amerika yang masuk Islam. Tulisan-tulisannya menceritakan gejolak masa mudanya, simpatinya terhadap orang Palestina yang telantar setelah berdirinya Israel modern.
Termasuk juga hubungannya dengan Maulana Sayyid Abul A'la al-Maududi, keputusannya meninggalkan Amerika Serikat dan menghabiskan sisa hidupnya di Pakistan.
Maryam atau Margaret terlahir dari keluarga Yahudi yang taat. Sejak kecil dia ingin menjadi misionaris di Arab Saudi. Ia ingin mengubah seluruh penduduk Arab dari Islam menjadi Yahudi.
Namun, keyakinannya berbalik justru saat dia remaja. Ketika itu dia didoktrin oleh Rabi Yahudi dengan informasi negatif tentang Islam. Ia tidak begitu saja menerima doktrin itu dan tertantang untuk membuktikannya.
Kecintaan wanita kelahiran 23 Mei 1934 terhadap Islam tak terbendung lagi. Dia semakin mantap untuk memilih Islam sebagai jalan hidup. Akhirnya Margareth resmi memeluk Islam, tepatnya pada 1961.
Dia mengganti namanya menjadi Maryam Jameela. Sejak saat itu Maryam mengabdikan seluruh hidupnya untuk Islam. Ia menentang keras segala kebijakan Zionisme Israel dan Amerika Serikat.
Ia juga memutuskan untuk meninggalkan seluruh kehidupan yang serbaenak di Amerika dan pindah ke Pakistan untuk berguru pada ulama besar, Abdul A’la al-Maududi.
Kini, dunia mengenal Maryam sebagai seorang intelektual dan penulis. Dia telah menghasilkan lebih dari 30 judul karya yang penting dalam khazanah pemikiran Islam. Antara lain, “Islam and Western Society: A Refutation of the Modern Way of Life”, “Islam and Orientalis”, “Islam in Theory and Practice”, dan “Islam and the Muslim Woman Today’.
Buku ini mengupas secara panjang lebar sosok Maryam Jameelah. Misalnya, tentang siapakah sebenarnya gadis ini, bagaimana reaksi keluarga ketika dia memutuskan menjadi Islam, bagaimana perjalanan hidupnya dan perjuangannya membela Islam serta menyerang peradaban Barat.
Melalui berbagai karya yang ditulisnya, Maryam ingin menyebarkan keyakinannya kepada seluruh umat Muslim di dunia. Dia berharap, umat Islam percaya diri dan dapat mendayagunakan keunggulan-keunggulan agama Islam tersebut demi meraih kejayaan di berbagai bidang kehidupan.
Maryam meninggal dunia pada akhir Oktober 2012, dalam usia 78 tahun, karena sakit yang berkepanjangan di Kota Lahore, Pakistan. Hingga pengujung hayatnya, Maryam masih terus berkarya hingga ajal menjeputnya. Sosok dan keteguhan hatinya dalam membela Islam pantas untuk menjadi teladan.
Judul : Keluargaku Yahudi Hidupku untuk Islam
Penulis : Deborah Baker
Penerbit : Zaytuna
Cetakan : I, Desember 2011
Halaman : 356