Senin 14 Jan 2013 08:29 WIB

Metodologi Tafsir Fazlur Rahman (2-habis)

Rep: Fitria Andayani/ Red: Chairul Akhmad
Ilustrasi
Foto: readquranbook.com
Ilustrasi

Pendekatan historis

Pendekatan historis dalam memahami kandungan Alquran juga perlu dilakukan.

Dengan demikian, kita bisa memahami kondisi aktual masyarakat Arab ketika Alquran diturunkan dan melihat relevansinya dengan masa sekarang dengan lebih jernih.

Selain itu, menurutnya, dalam menafsirkan Islam, harus dibedakan antara ketetapan-ketetapan legal Alquran dan sasaran serta tujuan dari ayat yang diturunkan. Tujuan ideal moral yang terkandung dalam ayat-ayat itu harus lebih diutamakan dari ketentuan legal spesifiknya.

Penafsiran Alquran juga harus mempertimbangkan faktor-faktor yang menjadi latar belakang sosiologis sehingga dapat dihindari penafsiran-penafsiran yang subjektif.  Dengan demikian, secara umum, proses penafsiran yang ditawarkan Fazlur memiliki dua gerakan ganda.

Pertama, dari situasi sekarang menuju ke masa turunnya Alquran. Kedua, dari masa turunnya Alquran kembali ke masa kini.

Gerakan pertama terdiri atas dua langkah. Langkah pertama, memahami arti atau makna dari suatu pernyataan dalam Alquran melalui cara mengkaji situasi atau problem historis ketika pernyataan dalam kitab suci itu turun.

Langkah kedua, membuat generalisasi dari jawaban-jawaban spesifik tersebut dan mengungkapkannya dalam bentuk pernyataan-pernyataan yang memiliki tujuan-tujuan moral yang bersifat umum.

Sementara, gerakan kedua berbentuk perumusan ajaran-ajaran yang bersifat umum tersebut, kemudian meletakkannya ke dalam konteks sosiohistoris yang konkret saat ini.

Dalam tataran teoritis, metode penafsiran teologis Fazlur memberikan harapan akan munculnya suatu kepuasan religius dan intelektual dalam menangkap ajaran agama secara utuh.

Meskipun, kemudian ditemukan pula kelemahan dari metode tersebut. Namun, yang pasti metode tafsir yang ditawarkannya tidak memiliki tujuan lain, kecuali membuat Alquran dan Hadis tetap menjadi satu-satunya landasan berpikir umat Islam.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement