Kamis 14 Mar 2019 08:15 WIB

Keutamaan Menerima Nasihat Kebaikan

Imam Ghazali berpesan kepada muridnya agar lapang dalam menerima nasihat kebaikan.

Pejuang Islam (ilustrasi)
Foto: Unstranslation.com
Pejuang Islam (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rasulullah Muhammad SAW pernah bersabda, "Agama adalah nasihat." Cakupan nasihat yang dimaksud adalah tentang Allah Ta'ala, kitab-Nya, Rasul-Nya, para pemimpin Muslimin, dan umat Islam secara umum. Artinya, dorongan untuk memberikan nasihat bisa datang dari Sang Pencipta melalui mana saja yang menjadi sarana kebajikan.

Sang hujjatul Islam Imam Ghazali pernah berkirim surat kepada muridnya. Isinya menggambarkan betapa pentingnya perbuatan saling menasihati. Demikian pula, kelapangan hati dalam menerima nasihat.

Baca Juga

"Nasihat itu mudah, yang sukar adalah menerimanya. Bagi mereka yang mengikuti hawa nafsunya, maka nasihat akan terasa pahit," kata Imam Ghazali dalam pembukaan suratnya itu.

Terhadap sang murid, Hujjatul Islam berpesan agar hidup sebagai pemuda Muslim yang mencintai ilmu pengetahuan dan mengamalkan ilmu itu. "Subhanallah, mereka tidak menyadari bahwa ilmu yang telah diamanatkan kepadanya mesti diamalkan. Bila tidak, ilmu hanya akan menjadi beban, memperberat siksa yang ditimpakan kepadanya," lanjut sang imam.

Sosok yang lahir di Tus (Persia) itu mengutip sebuah hadits Nabi SAW, "Orang yang mengalami siksaan berat pada Hari Kiamat adalah ilmuwan dan kaum cendekiawan yang tidak menebarkan manfaat dengan ilmunya."

Maka dari itu, Imam Ghazali berpesan agar seorang Muslim tidak menutup diri dari nasihat-nasihat yang baik. Pelajaran bisa dipetik dari kisah-kisah orang terdahulu. Dia pun mengutip cerita tentang seseorang yang bermimpi bertemu dengan Imam al-Junaid.

"Apa kabarmu, wahai Abu Qasim (panggilan hormat untuk Imam al-Junaid)?" tanya orang itu di dalam mimpinya.

"Semua ilmuku lenyap tak berbekas. Tidak ada lagi yang memberikan kepadaku manfaat kini selain rakaat-rakaat yang kudirikan di dalam shalat malam," jawan al-Junaid.

Demikianlah, jangan sampai ilmu yang kita peroleh menutup batin kita dari kesediaan menerima nasihat kebaikan.

sumber : Islam Digest Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement