Senin 07 Jan 2013 08:11 WIB

Operasi Caesar dalam Lintasan Sejarah

Operasi caesar.
Foto: asiahealthcareblog.com
Operasi caesar.

Oleh: Rahmad Budi Harto

Bedah caesar telah menjadi bagian dari budaya manusia sejak zaman kuno, baik di belahan dunia Barat maupun Timur.

Menurut mitologi Yunani disebutkan bahwa Dewa Apollo telah mengambil Asclepius, simbol pemujaan dalam pengobatan religius, dari perut ibunya.

Beberapa referensi mengenai bedah caesar juga muncul dalam kebudayaan Hindu, Mesir, Romawi, dan cerita rakyat di Eropa. Ada lukisan Cina Kuno yang menggambarkan prosedur pembedahan caesar pada perempuan.

Ajaran Talmud tak mengakui anak sulung yang dilahirkan dari bayi kembar dari proses bedah caesar dan tak mengakui ritual penyucian bagi bayi perempuan yang lahir lewat operasi caesar.

Namun, sejarah awal operasi caesar masih menjadi misteri. Bahkan, asal kata caesar sendiri diyakini telah berubah sepanjang sejarah. Versi yang paling banyak diterima, kata itu berasal dari pembedahan saat kelahiran Julius Caesar.

Namun, cerita ini diragukan karena ibu kaisar Romawi itu masih hidup ketika anaknya menginvasi daratan Inggris.

Saat itu, prosedur operasi caesar hanya dilakukan ketika sang ibu sudah meninggal atau sekarat, sebagai langkah penyelamatan bayi karena saat itu masyarakat meyakini manfaat penambahan populasi.

Tidak banyak referensi kuno mengenai prosedur pembedahan pada ibu hamil yang masih hidup karena tujuan utamanya memang untuk mengambil jabang bayi dari ibu yang meninggal, baik demi alasan menyelamatkan bayi atau alasan religius.

Ini adalah langkah paling akhir untuk menyelamatkan bayi dan memang tak ditujukan untuk menyelamatkan nyawa ibu.

Hukum Romawi di bawah Julius Caesar menyatakan bahwa semua perempuan yang diyakini bisa meninggal bila melahirkan bayi, perutnya harus dibedah. Itulah salah satu versi lain munculnya nama bedah caesar.

Versi lain, yaitu berasal dari kata kerja caedare yang dalam bahasa Latin berarti “memotong” atau kata caesones yang merupakan sebutan bagi bayi yang dilahirkan dengan cara mengoperasi ibu yang sudah meninggal.

Akan tetapi, sulit menentukan mana versi yang paling benar. Sampai abad ke-16 dan ke- 17, prosedur pembedahan ibu hamil itu sudah dikenal sebagai operasi caesar.

Jacques Guillimeau pada 1598 menerbitkan buku yang memakai kata “section” untuk mengganti kata “operation” sehingga lahirlah istilah yang lebih dikenal sampai kini: caesarian section atau bedah caesar.

Akhirnya, baru pada abad ke-19, ketika perkembangan ilmu kedokteran sudah mumpuni, bedah caesar bisa dilakukan pada ibu hamil yang hidup.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement