Kamis 27 Dec 2012 16:11 WIB

Kaleidoskop Dunia Islam: Pembakaran Masjid di Yunani

Rep: Agung Sasongko/ Red: Chairul Akhmad
Masjid Koprulu Aga Haci Ibrahim yang dibakar.
Foto: dunyabulteni.net
Masjid Koprulu Aga Haci Ibrahim yang dibakar.

REPUBLIKA.CO.ID, NIKOASIA – Sebuah masjid bersejarah di Limassol, Siprus Yunani, dibakar oleh penyerang tak dikenal, Jum'at (13/4).

Direktorat Agama Siprus-Turki, Sakir Alemdar, mengatakan informasi ini sempat tidak diketahui aparat lantaran perayaan Paskah tengah berlangsung di Siprus Yunani.

Seperti dikutip hurriyetdailynews.com, Senin (16/4), pintu masjid, teras dan jendela Masjid Koprulu Aga Haci Ibrahim dibakar oleh pelaku dengan menggunakan bensin.

Kebakaran itu menyebar ke seluruh bangunan masjid terlihat dari atap masjid yang ikut terbakar, dan runtuh.

Di dalam masjid, seluruh karpet hangus terbakar. Sebuah peninggalan Ustmani berupa nisan terjatuh dan pecah. "Sebelum kebakaran ini, tepat 15 hari sebelumnya, masjid ini juga diserang oleh kelompok tak dikenal," kata Alemdar.

Seperti diketahui, sejak tahun 1974 Siprus dibagi dua, yakni Siprus Utara atau dikenal dengan Siprus Turki, dan Siprus Selatan atau yang dikenal sebagai Siprus Yunani. Sebelum terpisah, kedua kelompok masyarak hidup bersama dalam damai dan merayakan perayaan hari besar juga secara bersama-sama.

Sebelum peristiwa 1974 itu, kedua Siprus tidak lagi hidup berdampingan satu sama lain selama lebih dari 30 tahun. Pemisahan itu juga berdampak pada keharmonisan kehidupan beragama.

Sementara itu, Islam masuk ke Siprus sekitar tahun 649 Masehi, pada saat pemerintahan Islam di Madinah dipimpin oleh Khalifah Usman bin Affan. Kendati masuk ke negara tersebut lebih awal, sampai tahun 1974, kebanyakan pemeluk agama Islam berasal dari orang-orang Siprus Turki. Jumlahnya mencapai 18 persen dari total penduduk.

Namun, saat ini jumlahnya mencapai 264.172 Muslim atau sekitar 10 persen dari total penduduk. Sebagian besar tinggal di bagian utara. Sementara bagian selatannya, sebagian besar masyarakat Siprus pemeluk Kristen Ortodoks.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement