Sabtu 22 Dec 2012 13:41 WIB

Potong Antrean Haji, Kemenag Kaji Jurus Prioritas

Rep: Andi Ikhbal/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Dirjen Penyelenggara Haji dan Umrah Kementerian Agama, Anggito Abimanyu.
Foto: Antara
Dirjen Penyelenggara Haji dan Umrah Kementerian Agama, Anggito Abimanyu.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA--Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI) berencana mengubah sistem penyelenggaraan ibadah haji pada tahun 2013. Salah satu yang menjadi fokus yakni memangkas jumlah anterean keberangkatan. tersebut.

Upaya perubahan mekanisme tersebut didiskusikan dalam Seminar Nasional Perhajian di Convention Hall Kampus UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, Sabtu (22/12).

Direktur Jendral Penyelenggaran Haji dan Umrah, Kemenag, Anggito Abimanyu mengatakan, masyarakat memang kerap kali mengeluhkan sistem penyelenggaraan haji, terlebih, soal antrean.

"Ada beberapa upaya yang telah kami siapkan, mudah-mudahan dapat mengurangi jarak waktu keberangkatan para calon jamaah," kata Anggito pada Republika usai membawakan materi seminarnya.

Dia mengatakan, rata-rata jarak anterian tersebut bisa mencapai 10 tahun. Pasalnya, jumlah pendaftar setiap tahunnya terus meningkat. Untuk tahun ini saja, menurutnya, ada sekitar 1,9 juta para calon jamaah haji yang menunggu diberangkatkan.

Dengan masalah tersebut, Anggito menyatakan, nantinya pihak Kemenag akan berupaya melakukan penambahan jumlah kuota, mengurangi dana talangan haji dan membuat prioritas bagi masyarakat yang belum melaksanakan ibadah tersebut.

Kami masih melakukan kajian atas sistem itu, agar mereka yang pernah menunaikan ibadah haji, tidak berangkat dua kali," ujarnya.

Namun, sistem itu masih dalam proses perancangan. Dia berharap, di tahun 2013 nanti, regulasi penyeleksian tersebut dapat berjalan guna mengurangi anterian calon jemaah haji.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement