Jumat 07 Dec 2012 19:17 WIB

Hijrah, Menuju Pribadi Sempurna (1)

Rep: Susie Evidia Y/ Red: Chairul Akhmad
Ilustrasi
Foto: allposter.co.uk
Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, Realisasi hijrah individu bisa dilakukan dari hal-hal yang kecil.

Warrujza fahjur, dan perbuatan dosa tinggalkanlah! Seruan yang terdapat dalam Surah al-Muddatsir ayat keenam tersebut adalah isyarat kuat untuk individu Muslim agar meninggalkan segala bentuk perbuatan dosa.

Ini adalah makna hakiki dari sebuah hijrah. Dan, momentum Tahun Baru Hijriah adalah waktu yang tepat untuk kembali merenungkan tentang seruan tersebut.

Menurut Rektor IAIN Surakarta, Prof Imam Sukardi, hijrah secara tekstual memang identik dengan berpindahnya Rasulullah SAW dari Makkah ke Madinah.

Namun, ada arti maknawi lebih dalam, yaitu melakukan perubahaan ke arah yang lebih baik: menuju kesempurnaan. Hijrah ideal seperti ini bisa dilakukan dengan perubahan perilaku, ibadah, amaliah dari yang biasanya buruk menjadi bagus.

“Kalau yang sudah bagus, hijrah ke arah yang lebih bagus lagi sampai akhirnya menuju kesempurnaan,’’ kata Imam.

Menurut dia, sebenarnya makna hijrah ini sudah dipahami oleh umat Islam. Namun, tingkat perubahan setiap individu tidak sama. Ada yang melakukan hijrah secara bertahap, tapi ada juga yang total.

Yang pasti, ada peningkatan, baik sedikit atau besar, dari sebuah hijrah. Hanya orang-orang yang tidak peduli yang enggan hijrah. Makanya, setiap waktu tidak ada perubahan dalam hidup maupun perbuatannya. Padahal, Hijriah bisa dijadikan momentum melakukan muhasabah, intropeksi diri.

Realisasi hijrah individu bisa dilakukan dari hal-hal yang kecil. Misalnya, sedekah yang tadinya jarang kini menjadi rutin. Dulu nilai sedekahnya sedikit, kini harus ada peningkatan. Sedangkan, hijrah secara ritual bisa berupa peningkatan beribadah.

Yang tadinya jarang melaksanakan shalat, sekarang hijrah menjalankan lima waktu dengan tepat waktu dan berjamaah. Bagi yang sudah rutin shalat lima waktu, hijrahnya dengan menambah shalat rawatib, serta rutin melaksanakan qiyamul lail serta Dhuha.

“Peningkatan ibadah shalat ini sebuah hijrah ritual yang luar biasa. Masa, dari tahun ke tahun menjalankan shalatnya begitu-begitu saja. Harus ada peningkatan,” ujar Imam.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement