REPUBLIKA.CO.ID, SANTA CLARA -- Minimnya pengadaan Alquran khusus Muslim berkebutuhan khusus, utamanya tuna rungu, memicu umat Islam Amerika Serikat (AS) untuk menggelar kampanye. Hal itu dimaksudkan agar umat Islam menaruh perhatian khusus terkait masalah ini.
Adalah Global Deaf Muslim (GDM), organisasi yang menaruh perhatian pada masalah Muslim tuna rungu menjadi motor penggerak kampanye itu. Kampanye sendiri diluncurkan secara resmi, Rabu (5/12) di Santa Clara, California.
"Muslim berkebutuhan khusus tidak hanya menguasai bahasa Inggris tetapi juga bahasa isyarat," kata Davi Barker, Direktur GDM seperti dikutip onislam.net.
Selain masalah penggadaan Alquran, Muslim tuna rungu juga tidak memiliki pengajar yang memadai. Itu membuat mereka tampak kesulitan dalam mempelajari Alquran. "Mereka butuh guru yang mampu menjawab pertanyaan mereka," ucapnya.
Sebabnya, menurut Barker, kampanye itu juga menuntut peranan ulama, ahli bahasa dan videografer. "Bahasa isyarat itu sangat kompleks, sebab tidak hanya menggabungkan gerak tubuh, tetapi juga postur dan wajah," kata dia.
Selama pelaksanaan kampanye, GDM juga menggandeng organisasi-organisasi Islam untuk memfasilitasi penyediaan intepreter bahasa isyarat di masjid-masjid dan acara keislaman. Selain itu, GDM juga merencanakan penggalangan dana guna mengumpulkan dana.
"Untuk kampanye ini, kami membutuhkan dana sebesar 1.350 dolar AS. Nantinya, dana ini akan digunakan untuk memproduksi dan mendistribusikan DVD Alquran bagi muslim tuna rungu di seluruh dunia. Kami juga akan membuat video khusus mereka di laman resmi GDM," kata dia.