Senin 03 Dec 2012 20:49 WIB

Mufti Kazasktan Minta Ulama Tampilkan Citra Lembut Islam

Rep: Agung Sasongko/ Red: Karta Raharja Ucu
Muslim Eropa/ilustrasi
Foto: flickr
Muslim Eropa/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Islam adalah agama yang paling cepat berkembang di dunia, khususnya dunia Barat. Untuk itu, ulama perlu bekerja keras untuk menampilkan citra lembut tetang Islam, sehingga meluruskan kesalahpahaman.

Pernyataan itu diutarakan Mufti Besar Kazakstan, Sheikh Abdasattar Haji Derbisali saat peluncuran bukunya berjudul 'Islam: Agama Perdamaian dan Peciptaan' di Washington, Amerika Serikat, Senin (3/12).

"Saya ini termasuk pendukung kuat Islam moderat," akunya seperti dikutip islamonline.com.

Karena itu, Abdasattar menilai perlu ada insiatif dari umat Islam menyebarkan pesan perdamaian dan saling pengertian, di antara umat beragama dari seluruh dunia. Ia pun mengapresiasi Organisasi Kerjasama Islam (OKI) dan Kazastan yang telah merintis hal itu.

"Saya tentu akan mendorong adanya usaha pemahaman yang lebih baik terutama melalui dialog antara peradaban. Melalui dialog ini akan terdorong moderasi, pencerahan dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi," kata dia.

Sayang, Mufti tidak banyak membahas soal masalah kebijakan Presiden Kazakstan, Nursultan Nazarbayev yang dinilai membatasi kegiatan keberagamaan di negara itu. Mufti hanya menyatakan Presiden Nazarbayev terus berusaha menjembatani dunia Barat dan Timur, melalui dua peradaban dan agama di dalamnya.

Atas dalih toleransi dan mencegah aktivitas terorisme, Pemerintah Kazakstan mulai memberlakukan kebijakan tidak populer. Salah satu kebijakan itu adalah penerapan Undang-Undang agama musim gugur lalu.

Dalam UU itu, setiap organisasi keagamaan, wajib mendaftar ulang dengan syarat yang cukup ketat. Komunitas muslim merupakan pihak yang paling menderita soal itu. Tanpa sepengetahuan pemerintah, telah lahir kebencian mendalam di kalangan muslim.

Gerakan bawah tanah pun subur tak teraba pemerintah. Puncaknya, serangkaian serangan teroris pun tak terhindarkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement