Selasa 23 Aug 2016 10:31 WIB

Kobaran Api Sempat Melalap Kubah Masjid Khazaret Sultan

Masjid Sultan Khazret
Foto: Telegraph
Masjid Sultan Khazret

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pada bagian pilar Masjid Khazret Sultan terlihat pula pola lengkungan layaknya di Masjid Nabawi. Pola pewarnaannya hanya dua warna pada bagian lengkungan. Sementara lengkungan tersebut hadir sebagai penghubung antarpilar yang ada di bagian interior masjid. Terhias pula di bagian dinding masjid tulisan kaligrafi berbahasa Arab. Hiasan kaligrafi ini hampir mengisi bagian tembok yang ada di sisi interior.

Mihrab, ditampilkan dengan bentuk persegi empat yang dihadirkan secara vertikal. Bentuk semacam ini juga dapat ditemui di beberapa masjid di Indonesia. Pada bagian persegi empat ini juga dihiasi dengan kaligrafi berbahasa Arab serta permainan garis simetris yang dihadirkan secara berulang.

Kemegahan arsitektur masjid ini kian dilengkapi dengan hadirnya sebuah lampu gantung berbahan kristal di bagian dalam. Ketika malam tiba maka cahaya kekuningan yang dipancarkan oleh lampu tersebut akan memberikan rasa nyaman bagi para jamaah yang berada di dalamnya.

Sementara itu, sang perancang masjid juga tidak lupa untuk mendesain tempat wudhu yang nyaman bagi para jamaah. Layaknya tempat wudhu di Masjid Nabawi, para jamaah yang hendak membersihkan dirinya sebelum shalat bisa melakukannya dengan cara duduk. Pada ruangan ini dihiasi dengan langit-langit yang menghadirkan pola garis memanjang dilengkapi dengan lampu yang memanjang. Hampir dapat dipastikan kenyamanan akan bisa didapat para jamaah.

Jadi, tak salah kiranya jika Anda tengah melancong ke Kazakhstan untuk meluangkan waktu guna beribadah ke masjid ini. Di tempat ini, Anda akan bisa merasakan sebuah kearifan sekaligus kemegahan yang membungkus masjid ini.

Peresmian masjid Khazret Sultan ini dilakukan langsung oleh Presiden Kazakhstan Mursultan Nazarbayev pada 6 Juli 2012. Hari peresmian masjid tersebut sekaligus juga bertepatan dengan ulang tahun yang ke-72 dari sang presiden.

Pembangunan masjid ini berlangsung selama dua tahun. Enam bulan sebelum masjid diresmikan, api sempat melalap bagian kubah yang telah menjulang tinggi. Kobaran api itu mengepulkan asap hingga menghiasi Kota Astana.

Masjid ini mampu menampung jamaah hingga 10 ribu orang. Sementara bagian utama masjid di bagian dalam, memiliki kapasitas untuk menampung hingga 5 ribu jamaah.

Nazabayev mengatakan, masjid megah ini hadir secara khusus untuk memberi simbol negaranya yang mengedepankan toleransi. Mengutip informasi di laman Wikipedia, umat Muslim menghuni sekitar 70 persen dari total populasi penduduk yang mencapai 16,6 juta orang. Sedangkan penganut Kristiani dilaporkan ada 26 persen.  

''Perayaan ini adalah sebuah perayaan bagi seluruh warga Kazakhstan. Saya mengucapkan selamat kepada kalian atas pembukaan masjid terbesar di Kazakhstan. Kami ini adalah negara multinasional dan kami adalah sebuah bangsa yang toleran," kata sang presiden saat berpidato ketika meresmikan masjid ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement