REPUBLIKA.CO.ID, MADINAH---Gara-gara tetap nekat membawa air zamzam dalam koper, puluhan jamaah haji harus menerima nasib koper-kopernya belum diangkut di bandara.
Ketua Kloter SOC 64, Muhammad Niam, saat ditemui belum lama ini, mengungkapkan, semua ini bermula dari rasa iri. "Terus terang kami yang memakai pesawat Garuda ini iri dengan jamaah yang pakai Saudi Airlines. Mereka dapat 10 liter dan kami hanya 5 liter air zamzam," kata dia.
Niam mengaku pihaknya kesulitan memperingatkan jamaah, meski sudah diingatkan secara lisan maupun menggunakan tulisan yang berisi larangan. Mereka tetap nekad membawa air zamzam. "Mereka tetap membawa air karena dulu banyak yang lolos, itu alasan mereka dan membuat semua repot sekarang," katanya.
Namun, agaknya situasi saat ini berbeda. Akibatnya, saat ini ratusan air zamzam milik jamaah yang terpaksa ditinggalkan. Menurut kepala bagian penimbangan Hasan Basri, koper jamaah yang ditemukan ada air zamazam saat dilakukan penimbangan adalah jamaah SOC 63 dan SOC 64 embarkasi Solo.
Air zamzam tersebut sebagian sudah dimasukkan ke dalam koper dan ada sebagian yang tidak dimasukkan ke dalam koper. Bahkan, adapula pula air zamzam yang belum dimasukkan ke koper dan masih tersimpan di dalam kamar. "Kita sebenarnya sudah memperingatkan melalui ketua kloter masing-masing agar menaati aturan," kata Hasan.
Petugas bagian penimbangan M. Noer Nuh Canafi menambahkan sebagian besar koper milik jamaah SOC 63 dan 64 membawa air zamzam. Saat akan ditimbang petugas sudah curiga dengan koper-koper tersebut. Ternyata setelah diperiksa dan dibuka berisi air zamzam. "Kalau diangkat akan terasa sekali kalau tas itu berisi air dan beratnya akan beda kalau isinya bukan air," katanya.