REPUBLIKA.CO.ID, MADINAH---Sempat mengalami pencurian beruntun, jamaah haji gelombang kedua di Madinah akhirnya bisa bernapas lega. Ini lantaran akhirnya pihak hotel bersedia mengganti seluruh kerugian yang mencapai 5.800 riyal atau setara dengan Rp 14 juta.
"Alhamdulillah, pihak manajemen hotel melalui majmuah (perantara pemondokan) mengganti seluruh kehilangan uang jamaah sebesar 5.800 riyal dan diberikan langsung kepada para jamaah," ungkap Kepala Misi Haji Indonesia Daerah Kerja Madinah Akhmad Jauhari.
Penggantiaan itu tertulis dalam bukti penerimaan uang, yang ditandatangani pihak majmuah sebesar 5.800 riyal. "Sebagai ganti barang-barang yang dicuri di hotel dimaksud," papar Jauhari.
Jauhari mengakui kejadian pencurian ini, berlangsung secara beruntun yakni sebanyak empat kali di kamar yang sama, namun pada hari yang berbeda. "Jumat, Sabtu, Minggu, Senin dan hari Selasa jamaah baru lapor kehilangan kepada petugas. Mereka kehilangan 400 riyal, Rp 500 ribu, 500 riyal dan Rp 1 juta dengan total 5.800 riyal," kata Jauhari.
Keterlambatan laporan itu disebabkan karena kunci kamar tidak mengalami kerusakan. "Mereka takut menyinggung atau menuduh yang memegang kunci yang tidak lain adalah juga penghuni kamar,'' lanjut Jauhari.
Namun, menurut Jauhari, setelah lebih dari empat kali, mereka baru melaporkan atas pencurian ini. "Pihak kami dalam hal ini bagian pengamanan, langsung menemui penanggung jawab hotel. Mereka mau memutarkan CCTV tapi entah karena kendala tehnis, akhirnya tidak terjadi dan akhirnya langsung dari pihak hotel itu bersedia untuk mengganti uang-uang yang hilang tersebut," kata dia.
Jauhari sendiri berharap dengan kejadian ini, pihak hotel bisa lebih berhati-hati. ''Kami selalu mengimbau kepada jamaah untuk berhati-hati dalam menyimpan barang-barang berharga. Mudah-mudahan ini menjadi kejadian terakhir.''