Kamis 15 Nov 2012 10:23 WIB

Tahun Baru Hijriyah Sarana Tumbuhkan Semangat Berislam

Rep: Agung Sasongko/ Red: Hazliansyah
Ketua PBNU, Slamet effendi Yusuf (tengah).
Foto: Antara/Edwin Dwi Putranto
Ketua PBNU, Slamet effendi Yusuf (tengah).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bagi ketua PBNU, Slamet Effendi Yusuf, tahun baru Hijriyah atau hijrah merupakan sarana introspeksi diri. Namun disayangkan momentum itu belum dimanfaatkan umat Islam dengan baik.

"Sayang, mengapa umat Islam itu tidak pernah menggunakan kesempatan ini untuk membangkitkan semangat berislam," kata dia ketika dihubungi ROL, Kamis (15/11).

Yang aneh, kata kyai Slamet, umat Islam justru terlibat aktif di hari besar non-Islam. Namun, ketika tahun baru Islam tidak banyak yang aktif terlibat.

"Tapi hal itu bisa kita perbaiki. Dengan cara memasyarakatkan kembali kalender Hijriyah," kata dia.

Misalnya begini, di masjid atau pesantren, kalau bicara waktu dan tanggal seharusnya pakai kalender Hijriyah. Selama kan yang masih tersisa dari penggunaan kalender hijriyah hanyalah penyebutan hari. Karena itu, sudah saatnya tradisi diperkuat kembali.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement