Rabu 14 Nov 2012 18:31 WIB

Islamic Center, Eksis Tanpa Sorotan Media (1)

Rep: Susie Evidia/ Red: Chairul Akhmad
Salah satu kegiatan tausiyah dan zikir di masjid Jakarta Islamic Center (JIC), Jakarta.
Foto: Republika/Agung Supri
Salah satu kegiatan tausiyah dan zikir di masjid Jakarta Islamic Center (JIC), Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, Kehadiran Islamic center di tengah gegap gempita perkotaan dan padatnya aktivitas kaum urban digadang-gadang layaknya sebuah oase di gurun pasir.

Bertaburannya lembaga-lembaga keislaman tampaknya membuat pamor Islamic Center kurang dilirik.

Padahal, menurut Kabag Humas Jakarta Islamic Center (JIC), Paimun Abdul Karim, sejak diresmikan pada 2003 sudah banyak kiprah yang dilakukan Jakarta Islamic Center.

Tak hanya sebagai tempat beribadah, tetapi berlangsung kegiatan bermanfaat bagi umat di masjid yang terletak di kawasan Jakarta Utara ini.

Ia mengatakan, kegiatan yang digelar bersifat lokal dan nasional. Untuk tingkat nasional, pada September JIC merupakan tuan rumah Festival Maulid Nusantara yang ke-VII. Acara ini berbarengan dengan Munas kedua Forum Islamic Center se-Indonesia.

Sedangkan, kegiatan rutin tahunan, di antaranya Pekan Islam Ibu Kota yang digelar setiap HUT DKI Jakarta pada 22 Juni. Kegiatannya sangat beragam, mulai bedah buku, pelatihan, workshop, donor darah, sampai sunatan massal. Ada juga program tahunan Gema Hijrah, yaitu Pekan Muharam.

Pada 2007, tiga gelar disematkan kepada JIC, yaitu sebagai Masjid Raya Provinsi DKI Jakarta. JIC juga dijadikan sebagai prototipe model masjid center. Dari Perantauan ASEAN, JIC ditetapkan sebagai sentral pengembangan masjid.

Kegiatan harian yang rutin dilakukan di JIC ialah pengajian, siaran radio, dan penerbitan. Masjid yang dulu bekas lahan prostitusi ini menyelenggarakan pula pendidikan formal. “Mulai dari paud, TPA, dan diniah,” kata Karim.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement