Rabu 14 Nov 2012 17:16 WIB

Asma binti Abu Bakar, Dermawan Berhati Mulia (1)

Rep: Heri Ruslan/ Red: Chairul Akhmad
Ilustrasi
Foto: wordpress.com
Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, Mulia, cerdas dan pantang menyerah. Begitulah sejarah peradaban Islam mencatat sosok wanita pejuang bernama Asma binti Abu Bakar ash-Shiddiq. 

Muslimah yang lahir 27 tahun sebelum hijrah itu adalah putri Khalifah Abu Bakar RA. Mujahidah yang usianya lebih tua 10 tahun dibandingkan Aisyah RA itu dikenal sebagai seorang yang dermawan.

Asma adalah saudari istri Rasulullah, Aisyah RA, namun berbeda ibu. Ia adalah saudara kandung Abdullah bin Abu Bakar.

Putri Abu Bakar itu termasuk salah satu wanita di Kota Makkah yang pertama masuk Islam. Setelah 17 sahabat mengucap dua kalimah syahadat, Asma pun kemudian membaiat Rasulullah SAW.

Pengabdian dan pengorbanan Asma membela agama Allah SWT begitu besar. Tak heran jika ia digelari ''Dzatun Nithaqaini” (wanita yang memiliki dua selendang). 

Alkisah, ketika Rasulullah SAW dan Abu Bakar bersiap-siap untuk hijrah di malam hari, dengan penuh kecintaan terhadap Islam dan Rasul-nya, ia menyobek selendangnya menjadi dua helai. Helai pertama digunakannya untuk menutupi tempat makan atau bekal Rasulullah SAW dan sisanya untuk menutupi kepalanya.

Ketika terjadi peperangan antara kaum Muslimin dan penduduk Syam, mereka mengolok-olok putra Asma yang bernama Abdulah Ibnu Zubair dengan julukan "Dzatun Nithaqain".

Seusai pertempuran, Abdullah menanyakan julukan itu kepada sang bunda. Asma pun membenarkan julukan yang diberikan kepadanya itu, ''Demi Allah, itu adalah benar."

Begitulah pengorbanan dan kecintaan Asma untuk agama dan Rasul yang mengajarkan pada jalan kebaikan.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement