Rabu 07 Nov 2012 18:27 WIB

Menampilkan Kesejukan Islam

Rep: Anjar Fahmiarto/ Red: Chairul Akhmad
Sampul depan buku Wajah Sejuk Agama.
Foto: blogspot.com
Sampul depan buku Wajah Sejuk Agama.

REPUBLIKA.CO.ID, Islam diturunkan ke muka bumi ini sebagai rahmat bagi alam semesta. Kedatangannya laksana cahaya di tengah gulita yang menerangi dan memberikan kehidupan.

Islam datang dengan wajah yang penuh kasih sayang dan cinta. Namun sayangnya, gambaran Islam yang penuh kasih dan cinta tersebut sering ditampilkan dalam bentuk yang garang dan kejam, penuh kekerasan dan teror.

Ini sengaja diembuskan oleh pihak-pihak yang anti-Islam. Mereka menggunakan berbagai macam cara dan media untuk menghancurkan citra Islam yang sejuk, damai, dan penuh kasih tersebut. Karena itu, perlu sebuah upaya untuk menghadirkan wajah Islam yang sebenar-benarnya.

Inilah yang, antara lain, dilakukan penulis buku ini. Dengan bahasa yang sederhana dan memikat, buku ini menangkap semangat dan intisari Islam. Pembaca di ajak belajar dengan merenungkan kisah dan ayat.

Kebenaran terdalam kadang terungkapkan dengan sebaik-baiknya melalui satu kisah atau ayat suci yang mencerahkan. Melalui proses merenungi kisah dan ayat tersebut, perubahan dalam diri seseorang bisa terjadi. Ketika bertindak berdasarkan penghayatan batin tersebut, dia akan berkembang ke maqam yang lebih tinggi.

Inilah panduan spiritual otentik yang menyajikan santapan lezat bagi pikiran dan jiwa, dilengkapi latihan praktis dan cara-cara spesifik untuk menerjemahkan ajaran itu dalam tindakan penuh kasih di dunia.

Dengan latihan secara terus-menerus, perubahan mendalam akan terjadi. Seakan kita merupakan batu yang menjadi permata karena dipenuhi kualitas-kualitas matahari. Tidak ada sifat batu di dalamnya.

Banyak hal menarik yang penulis sajikan dalam buku ini. Antara lain, tentang kebijaksanaan dari orang tua. Di dalamnya dijelaskan tentang makna syukur, kerja sejati, kasih sayang, dan keagungan batin.

Penulis juga menyajikan tiga prinsip Islam; tunduk, keyakinan, dan kebajikan moral. Perjalanan ketundukan merupakan inti dari Islam. Kata ‘Islam’ sendiri berarti tunduk dalam kedamaian.

Alquran menyatakan satu-satunya agama sejati di mata Allah adalah ketundukan diri kepada-Nya. Umat Muslim meyakini, menjadi hamba Allah adalah berusaha membebaskan diri dari perbudakan oleh ego.

Tentang keyakinan, Alquran mengatakan Tuhan memiliki keyakinan terhadap manusia. Jalan manusia adalah untuk layak menyandang kepercayaan besar yang diberikan Tuhan kepada manusia. Kita perlu tumbuh dalam keyakinan (atau iman dalam Alquran).

Sedangkan soal kebajikan moral, Alquran berkata, ”Sesungguhnya Allah menyuruh berlaku adil, berbuat kebajikan, memberikan pertolongan kepada kerabat.” (QS an-Nahl [16]: 90).

Intinya, kita diminta untuk mengembangkan ihsan, satu kata yang diturunkan dari hasana, yang berarti baik atau indah. Ihsan secara beragam diterjemahkan sebagai kesalehan, perilaku indah, atau kebajikan moral.

Dalam berbagai ayat Alquran, Allah menegaskan, menyukai orang-orang yang berbuat kebaikan atau muhsin. Selain hal tersebut, buku ini juga menyajikan bahasan menarik lainnya soal lima rukun Islam.

Dengan membaca buku ini, wawasan keilmuan dan keislaman kita akan semakin bertambah. Dan diharapkan kita mampu menampilkan wajah Islam yang sebenarnya, teduh, sejuk, dan damai.

Judul         : Wajah Sejuk Agama

Penulis     : Jamal Rahman

Penerbit  : Zaman

Cetakan   : I, 2012

Halaman  : 261

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement