REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Jumlah jamaah haji Indonesia yang wafat bertambah semakin cepat setelah pelaksanaan puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armina).
''Setelah puncak ibadah di Armina jamaah haji kita mengalami kelelahan,'' ujar Kepala Seksi Kesehatan Daker Makkah, dr Muh Ilyas Ambo Tuwo SpPd-KP saat ditemui di Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI), Kamis (1/11).
Ilyas mengungkapkan, jumlah jamaah haji Indonesia yang wafat di Tanah Suci mencapai 240 orang. Padahal, sebelum puncak haji di Armina jumlah jamaah yang wafat hanya sebanyak 114 orang.
Itu berarti selama Armina dan pasca-Armina jumlah jamaah yang wafat bertambah sebanyak 126 orang. ''Polanya dari tahun ke tahun memang seperti itu,'' tutur Ilyas.
Seharusnya, kata dia, setelah menunaikan prosesi ibadah haji di Armina dan thawaf ifadah jamaah haji beristirahat terlebih dahulu. Namun, tutur Ilyas, jamaah justru kian bersemangat beribadah sunah dan banyak yang melalaikan kesehatannya.
''Saya menemukan ada jamaah yang sesak nafas karena terlalu memporsir ibadah sunah tanpa mempertimbangkan kondisi fisik,'' ungkap Ilyas.