REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA - Kementerian Agama Jawa Timur (Kemenag Jatim) mengeklaim tidak ada oknum PNS dari Kemenag Jatim terlibat dalam pembuatan paspor palsu ke-36 jamaah haji asal Mojokerto. Penegasan itu disampaikan Kepala Bidang Humas Kanwil Kemenag Jatim Fatchul Arif.
"Kami yakin dan pastikan tidak ada PNS atau oknum PNS Kemenag Jatim yang terlibat pemalsuan paspor 36 jamaah haji yang terungkap pertengah Oktober lalu," ungkapnya, Selasa (30/10). Lanjut dikatakannya, itu semua murni tindakan dari Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) yang nakal.
Ia menambahkan, KBIH Al-Madinah asal Mojokerto itu sejak awal sudah diindikasi sebagai KBIH ilegal. Soalnya, KBIH itu tidak terdaftar secara resmi di Kemenag Jatim. Namun demikian, ia tetap menyerahkan kasus paspor palsu ini ke pihak kepolisian resor Mojokerto untuk penyelidikan lebih lanjut.
Apabila nantinya pihak kepolisan mendapati temuan adanya permainan oknum Kemenag, maka seperti dikatakan Kepala Kanwil Kemenag Jatim, pihaknya akan menindak keras oknum tersebut.
Kepala Kanwil Kemenag Jatim, Sudjak berkali-kali mengingatkan akan memberi sanksi ringan hingga keras oknum PNS yang menyelewengkan wewenangnya dan terbukti terlibat dalam pembuatan paspor palsu. Diakui Sudjak, Kemenag Jatim sudah membentuk tim klarifikasi terkait kasus paspor haji palsu ini.
Sebelumnya Wakil Menteri Hukum dan HAM (Menkumham), Deny Indrayana telah melakukan investigasi internal di Mojokerto. "Sanksi sesuai aturan kepegawaian dan pidana, bisa jadi teguran keras hingga sanksi pemecatan," ujarnya ketika di Surabaya pekan kemarin.
Dari pihak kepolisian, Pores Mojokerto sampai saat ini masih dalam tahap pemanggilan dan pemeriksaaan beberapa pihak yang diduga terkait. Seperti pihak KBIH Al-Madinah Mojokerto. Beberapa hal yang terungkap, di antaranya praktik pemalsuan ini diduga sudah berlangsung beberapa tahun yang lalu.
Kapolres Mojokerto Ajun Komisaris Besar Polisi Eko Puji Nugroho mengatakan, kasus itu baru terungkap pada tahun ini, di mana 36 jamaah haji asal Mojokerto dari KBIH Al-Madinah, Mojokerto.
Sementara itu, hingga jelang kepulangan jamaah haji embarkasi Surabaya yang diperkirakan tiba di Surabaya, Kamis (1/11) esok, sudah 30 jamaah haji embarkasi Surabaya yang meninggal di tanah suci.