REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Chairunnisa mengkritisi penempatan jamaah haji di Mina Jadid karena jaraknya terlalu jauh dengan tempat melempar jumrah.
''Jaraknya lebih dari 4 kilometer, sehingga jamaah harus berjalan terlalu jauh untuk melempar jumrah,'' ujar Chairunnisa kepada Republika Online, Ahad (28/10).
Pihaknya meminta agar pada musim haji tahun depan, pemerintah menolak jika jamaah haji Indonesia ditempatkan di Mina Jadid.
Akibat jarak yang terlalu jauh, kata Chairunnisa, banyak jamaah yang memilih tak mabit di tenda yang telah disediakan di Mina Jadid.
''Mereka memilih kembali ke Aziziyah atau Mahbas Jin. Kalau sudah begitu, jamaah kan nggak dapat katering.''
Sekjen Kementerian Agama, Bahrul Hayat menegaskan bahwa Menteri Agama telah berkirim surat kepada Kementerian Haji Arab Saudi agar jamaah haji Indonesia tak ditempatkan di Mina Jadid.
''Kami telah sampaikan hal itu kepada Kementerian Haji Arab Saudi,'' ungkap Bahrul Hayat. Bahkan, kata dia, pemerintah Indonesia juga meminta agar tenda jamaah haji Indonesia ditempatkan di dekat jamarat.
Bahrul menuturkan, pemerintah telah meminta agar tenda jamaah di Mina Jadid tak dikhususkan untuk jamaah Indonesia. ''Harusnya digunakan secara bergiliran dengan jamaah haji dari negara lain.''