Jumat 19 Oct 2012 13:53 WIB

Pengelola Transportasi Saudi Janjikan Uang Pengganti

Rep: Heri Ruslan/ Red: Dewi Mardiani
Seorang jamaah sedang memperlihatkan rekaman terbakarnya bus Ummul Qura.
Foto: Heri Ruslan/Republika
Seorang jamaah sedang memperlihatkan rekaman terbakarnya bus Ummul Qura.

REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Otoritas pengelola transportasi Arab Saudi telah meminta maaf atas terbakarnya bus Ummul Qura yang ditumpangi jamaah calon haji Indonesia. Mereka menjanjikan uang pengganti kepada jamaah penumpang bus.

‘'Kami meminta maaf atas kejadian itu. Peristiwa itu terjadi di luar kemampuan kami,'' ujar Sadi Syamir Khalifah, direktur Transportasi Shuttle Bus Armina untuk Asia Tenggara, beberapa waktu lalu di Makkah.

 

''Untuk seluruh kerugian materiil akan diganti seluruhnya oleh pihak perusahaan bus,'' ungkapnya di kantor Misi Haji Indonesia Daker Makkah. Sadi menyatakan, pihaknya belum bisa menyebut jumlah uang pengganti yang akan dibayarkan kepada jamaah. Sebab, kata dia, kasus ini masih dalam proses pembahasan.

 

Penghitungan ganti rugi, kata dia, akan melibatkan organisasi transportasi Arab Saudi dan asuransi.  ''Insya Allah setelah investigasi selesai, uang pengganti koper dan tas yang terbakar akan segera dibayarkan kepada jamaah haji Indonesia,’’ kata dia.

 

Seperti diberitakan sebelumnya, bus yang ditumpangi 47 jamaah calon haji asal Gowa, Sulawesi Selatan dari Madinah ke Makkah terbakar di 25 kilometer sebelum cek poin Jumum atau 60 kilometer sebelum Tanah Suci, Senin (8/10) pukul 16.30 waktu Arab Saudi.

 

Tak ada korban jiwa dan luka akibat peristiwa itu.  Namun, koper dan tas jinjing yang diangkut dalam bus itu hangus terbakar. Petugas haji Indonesia kemudian mendata kerugian yang dialami setiap jamaah. Koper dan tas jinjing yang ludes itu berisi barang belanjaan dari Madinah dan uang tunai.

 

Jamaah calon haji Indonesia yang menumpang bus yang terbakar itu telah mendapat uang kaget dari pengelola bus Ummul Qura sebesar 1.000 riyal. Namun, uang tersebut bukan pengganti kerugian yang diderita jamaah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement