REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Jamaah calon haji Indonesia yang tersesat atau terpisah dari rombongannya saat beribadah di Masjidil Haram terus meningkat. Sebagian besar yang tersesat adalah jamaah yang usianya sudah uzur. Mereka rawan menjadi korban kejahatan.
Berdasarkan data pada Sektor Khusus, hingga hari ke-11 jumlah jamaah yang tersesat mencapai sekitar 700 orang. ‘’Jamaah yang sepuh dan uzur ini membutuhkan bantuan dan kepedulian dari jamaah yang lain,’’ ujar Kepala Seksi Pengamanan Daerah Kerja Makkah, Letkol Jaetul Muchlis Basyir, Jumat (12/10).
Sebanyak 20 persen jamaah haji Indonesia sudah lanjut usia. Bahkan, ada ratusan jamaah yang usianya di atas 87 tahun. Berdasarkan pemantauan, sebagian besar jamaah yang tersesat sudah sepuh dan ada pula yang tak bisa berbahasa Indonesia.
Jaetul Muchlis mengingatkan, petugas kloter harus mengawasi dan membimbing jamaahnya. Kata dia, setiap petugas kloter mendapat uang kompensasi untuk memastikan agar jamaahnya terperhatikan. Ia meminta agar setiap kloter menerapkan manajemen kelompok.
‘’Ketua kloter bisa mendelegasikan tugas kepada ketua rombongan dan ketua regu,’’ papar Jaetul Muchlis. Setiap ketua rombongan membimbing 44 jamaah dan ketua regu mengawasi 10 jamaah. ‘’Kalau ini dilakukan, saya kira tidak akan ada jamaah yang tersesat atau tercecer.
Setiap hari selalu ada jamaah sepuh tersesat yang menjadi korban penipuan atau perampasan. Menurut dia, jamaah tak bisa mengandalkan petugas pengamanan yang jumlahnya terbatas. ‘’Kepedulian jamaah lain kepada yang sepuh dan uzur sangat dibutuhkan.’’
Kepala Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI), dr Agus Widiyatmoko SpPD juga mengimbau agar jamaah haji memiliki kepedulian terhadap jamaah uzur dan sepuh yang ada di sekitarnya.
‘’Mohon dibantu jamaah yang sudah sepuh,’’ imbau Agus. Menurut dia, jika jamaah lain tak membantu membelikan makanan dan minuman, kondisi kesehatan jamaah yang sudah sepuh bisa drop. ‘’Mereka bisa kekurangan cairan dan mengalami dehidrasi.’’
Kepala Seksi Pengendalian Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK), Matyuri Casdui Salamun, mengingatkan agar biro travel haji memperhatikan jamaahnya yang sudah sepuh.
Menurut dia, jangan sampai jamaah haji khusus yang tinggal dekat Masjidil Haram tersesat hingga berkilo-kilo meter. ‘’Ini kan sangat lucu.’’ Tercatat sudah empat orang jamaah haji khusus yang tersesat dan dievakusi hingga kantor daerah kerja Makkah.