Kamis 04 Oct 2012 16:31 WIB

Kemenkes Saudi Cetak Brosur Kesehatan dalam 5 Bahasa

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Pemeriksaan kesehatan haji
Foto: republika/agung supriyanto
Pemeriksaan kesehatan haji

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH – Kemanterian Kesehatan Saudi telah mencetak lebih dari satu juta brosur dalam lima bahasa yang berbeda dan berisi tentang pedoman panduan kesehatan bagi calon jamaah haji. Di dalam brosur tersebut ditulis berupa himbauan dan cara-cara untuk melakukan tindakan pencegahan penyakit dalam Bahasa Arab, Inggris, Prancis, Urdu, dan Bahasa Indonesia. 

Brosur tersebut, seperti dilaporkan arabnews, Kamis (4/10) akan memberikan informasi mengenai petunjuk kesehatan yang harus dipatuhi selama calhaj berada di Makkah dan Madinah. Selain itu, di dalam brosur tersebut juga akan dielngkapi dengan gambar mengenai petunjuk-petunjuk yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh calhaj selama berada di Tanah Suci.

Kementerian Kesehatan Saudi juga akan tetap memantau setiap kejadian yang menunjukkan gejala corona virus pada setiap calhaj.

Juru Bicara Kementerian Kesehatan Saudi, Khalid Al-Mirghalani, mengatakan, calhaj harus lebih ekstra berhati-hati ketika berada di tempat ramai dan padat dengan orang. “Jangan lupa untuk selalu menggunakan masker dan menggantinya sesering mungkin, dan juga perhatikan kebersihan pada diri sendiri dan selalu mencuci tangan dengan air bersih,” ujarnya, Kamis (4/10).

Dia juga menambahkan bahwa hendaknya menutup mulut dan hidung ketika bersin, sebab hal ini dapat menghambat menularnya penyakit. Sementara itu, untuk mencegah adanya keracunan makanan, calhaj diminta untuk tidak menyimpan makanan selama lebih dari dua jam. Calhaj juga dihimbau untuk mencuci buah-buahan dan sayuran sebelum dikonsumsi. Dan sebaiknya buah, sayuran, dan daging jangan dicuci secara bersamaan.

Kebersihan bukan hanya sebatas pada keberishan diri saja namun juga pada makanan, barang-barang, dan kendaraan. Hal ini cukup penting sebab untuk menghindari munculnya penyakit seperti muntaber, keracunan makanan, disentri, tipus, dan kolera.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement