Rabu 03 Oct 2012 23:33 WIB

Susan Carland, Menemukan Kelembutan dalam Islam (4-habis)

Rep: Nidia Zuraya/ Red: Chairul Akhmad
Susan Carland dan keluarganya.
Foto: muslimvillage.com
Susan Carland dan keluarganya.

REPUBLIKA.CO.ID, Namun, kini semuanya berubah. Setelah lima tahun berislam, barulah Susan mempunyai teman-teman yang bukan saja berasal dari kalangan Muslim, tetapi juga dari non-Muslim.

Dengan busana Muslim yang membalut tubuhnya, ia kini bebas mengajak anaknya untuk berjalan-jalan di taman kota ataupun bermain di dekat danau, di mana dulu semasa kecil ia sering diajak oleh ibunya untuk memberi makan bebek.

Begitupun ketika ia pergi mengajar ke kampus dengan mengendarai VW Bettle warna merah muda yang biasa disapanya dengan panggilan Gus, tidak ada lagi tatapan sinis dari orang-orang di sekelilingnya.

Toleran Terhadap Sesama

Susan Carland memiliki kesibukan yang sangat luar biasa. Di sela-sela tugasnya sebagai pengajar di Monash University Australia, ia juga aktif dalam berbagai kegiatan.

Selain menjadi ibu rumah tangga dan mengajar, Susan juga terlibat dalam kegiatan organisasi Muslim hingga menjadi pembicara dalam seminar-seminar. Baik yang diadakan oleh pihak gereja dan sekolah non-Muslim maupun Islam, terlebih dalam kegiatan sosial, terutama yang terkait dengan masalah pengungsi.

Kepedulian sosial perempuan yang bercita-cita ingin menjadi seorang sosiolog ini tidak hanya ditujukan kepada orang-orang yang seagama dengannya, tetapi juga kepada mereka yang non-Muslim.

Salah satunya adalah ketika dinobatkan sebagai Tokoh Muslim Australia 2004 dan berhak atas hadiah uang tunai senilai dua ribu dolar Australia. Hadiah tersebut justru ia salurkan kepada sejumlah badan amal non-Muslim serta organisasi-organisasi Muslim yang ada di negaranya.

“Menurut saya, Islam itu agama yang memberikan kasih sayang bagi semua orang. Karena itu, saya tidak pernah menyesali telah memeluk Islam,” jelas Susan.

Ia sangat toleran dan tak membedakan masalah agama, suku bangsa, warna kulit, dan lainnya. Baginya, Islam mengajarkan untuk selalu menghargai dan menghormati segala perbedaan. Yang membedakan hanyalah ketakwaan mereka di hadapan Tuhan Yang Mahakuasa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement