REPUBLIKA.CO.ID, MADINAH--Hingga hari ke-10 di Madinah, setidaknya ada sekitar 600 jamaah yang mengalami sesat jalan. ‘’Tapi ini sebenarnya hal yang wajar karena mereka baru di sini,’’ ujar Kepala Seksi Pengamanan dan Kasus Misi Haji Indonesia, Payumi Abdul Aziz, Selasa (2/10).
Menurut dia, faktor tersesat jalan juga dipicu oleh kesamaan gedung atau pintu Masjid Nabawi yang serupa sehingga tak jarang membingungkan. ‘’Secara keseluruhan ada sekitar 600 jamaah yang sempat tersesat,’’ ujarnya.
Namun, selama ini ratusan kasus tersebut dapat diselesaikan dengan baik. ‘’Mereka dapat dikembalikan ke pemondokan masing-masing,’’ ungkap Payumi.
Tak jarang mereka kebingungan menemukan pemondokan tempat menginap. Ketika ditelusuri lebih lanjut ternyata hotel yang mereka tuju ada di depan mata. ‘’Mereka biasanya bingung menemukan hotel tempat menginap karena bentuknya yang nyaris serupa. Padahal sebenarnya hotel itu ada di depan mereka,’’ kata Payumi.
Seiring dengan pertambahan jamaah ke Madinah, Payumi memperkirakan jumlah jamaah yang tersesat jalan akan semakin meningkat akhir-akhir ini. Meski sempat menunjukkan tren menurun, agaknya faktor jamaah yang makin banyak turut berpengaruh.
‘’Kecenderungannya memang meningkat,’’ lanjut dia. Untuk mengatasi masalah ini, Payumi turut berterima kasih pada kepolisian Arab Saudi yang sangat kooperatif membantu para jamaah kesasar itu.
Namun, pihaknya juga turut mengerahkan petugas haji untuk membantu para jamaah yang mengalami kesulitan itu. Pihak pengamanan Misi Haji Indonesia menambahkan personel dalam jam-jam tertentu seperti saat masuk waktu shalat yang biasanya ramai jamaah berdatangan di areal Masjid Nabawi. Tenaga tersebut diperbantukan dari sektor-sektor yang ada di Madinah.