REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN – Meskipun ada tenaga medis yang mendampingi calon jamaah haji, namun para jamaah diminta menjaga kondisi fisik masing-masing. Menyusul kondisi alam, iklim maupun cuaca di Tanah Suci berbeda dengan di Tanah Air.
Demikian dikatakan Sekretaris Daerah Kabupaten Sleman, Sunartono, saat melepas calon Jamaah Haji Kabupaten Sleman tahun 1433 H/2012 M kloter 37 SOC di Masjid Agung Dr Wahidin Soediro Hoesodo Sleman, Senin (1/10).
Dijelaskan Sunartono yang juga seorang dokter, saat ini, di Tanah Suci sedang mengalami musim peralihan. Berdasarkan informasi, cuaca di Tanah Suci dalam keadaan panas, yaitu berkisar 38 hingga 44 derajat Celsius. Kondisi ini bisa memengaruhi kondisi fisik jamaah.
Sekda Sleman berpesan agar para calon jamaah haji tidak memaksakan diri untuk mencari keafdholan ibadah jika kondisi fisik tidak memungkinkan. Selain itu, hedaklah para calon jamaah haji mengutamakan ibadah-ibadah yang nilainya wajib terlebih dahulu dan tidak terlena dengan keasyikan belanja.
Selama di Tanah Suci, Sekda berharap agar calon haji tidak segan-segan dan malu untuk bertanya kepada petugas jika mengalami kesulitan atau kebingungan. Sedang kepada petugas haji, Sekda mengharapkan agar selalu tanggap dan proaktif dalam melayani jamaah haji.
"Apalagi jika ada jamaah haji yang mengalami kesulitan, segara berikan pertolongan," kata Sunartono.
Sekda juga memohon kepada calon jamaah haji, ketika berdoa di Tanah Suci terutama di tempat-tempat mustajabah, agar mendoakan keberhasilan pembangunan di Sleman. Sehingga menciptakan masyarakat Sleman yang sejahtera lahir dan batin bisa segera terwujud.