REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Sektor VI Daerah Kerja (Daker) Makkah yang berada di wilayah Jarwal siap menerima kedatangan jamaah haji Indonesia ke kota ini. Sebanyak 31 gedung pemondokan telah disiapkan untuk menampung 22.801 jamaah dari berbagai daerah di Tanah Air.
‘’Sektor VI terbagi menjadi delapan maktab, dan setiap maktabnya menampung 2.800 jamaah,’’ ujar Ketua Sektor VI, Mahadi Imam Suhari, Jumat (28/9). Jamaah haji Indonesia mulai memasuki Tanah Suci, Makkah pada 30 September 2012.
Menurut Mahadi, jarak dari pemondokan yang terletak di Sektor VI ke Masjidil Haram sekitar 1.000 meter atau satu kilometer. Sehingga, untuk beribadah di Masjidil Haram jamaah bisa berjalan kaki. Jamaah yang tinggal di pemondokan yang berjarak 1.000 meter dari Masjidil Haram tak mendapat layanan transportasi.
‘’Supaya jamaah tidak ada yang tersesat di jalan, kami sudah membuat jalur yang bisa dilewati jamaah menuju Masjidil Haram,’’ ungkap Mahadi. Begitu tiba di pemondokan, kata dia, petugas per kelompok perumahan akan memberi pengarahan dan menyosialisasikan jalur dan peta ke Masjidil Haram.
Pemondokan yang berada di wilayah Jarwal terbilang layak. Bahkan, ada 22 kloter yang akan menginap di Al-Tayseer Tower Hotel. Hotel berbintang tiga itu disewa pemerintah sebagai tempat pemondokan bagi 8.970 jamaah haji. Setiap kamarnya menampung 5-6 orang.
Dari pantauan di lokasi, Al-Tayseer Tower Hotel terbilang representatif. Lobi hotelnya luas dan dilengkapi beragam fasilitas seperti restoran dan coffee shop. Pada setiap kamar juga terdapat televisi.
Selain itu, keamanan di gedung ini relatif terjaga, karena dilengkapi dengan kamera pengawas atau CCTV. ‘’Kebeberadaan CCTV sangat penting untuk mencegah terjadinya aksi kejahatan di pemondokan,’’ papar Kepala Seksi Keamanan Daerah Kerja Makkah, Letkol Jaetul Muchlis.
Pemondokan ini menggunakan kunci magnetik. Bagi jamaah yang berasal dari wilayah pelosok dan belum mengenal tata cara penggunaan kunci magnetik, kata Mahadi, petugas akan memberi pengarahan sebelum mereka memasuki kamar masing-masing.
Fasilitas pemondokan bagi jamaah haji Indonesia di Makkah terbilang relatif bervariasi, mulai dari pemondokan berfasilitas standar sampai pemondokan yang elite. Di pemondokan Sektor XI wilayah Bakhutmah, misalnya, ada 523 jamaah yang bakal menikmati pemondokan yang elite.
Menurut Rumadi, total jamaah yang tinggal di sektor XI sekitar 19 ribu jamaah, tersebar pada 31 pemondokan dan terbagi dalam tujuh maktab. ‘’Yang akan menikmati fasilitas elite itu hanya 523 jamaah asal Aceh, dari 19 ribu jamaah. Tak semua bisa mencari pemondokan sehebat ini,” paparnya.