Senin 10 Sep 2012 23:59 WIB

Konsep Pemikiran Teologi Islam (6-habis)

Rep: Nidia Zuraya/ Red: Chairul Akhmad
Ilustrasi
Foto: blogspot.com
Ilustrasi

Tokoh-Tokoh Maturidiyah

Ada banyak tokoh yang menjadi pengikut atau diikuti oleh jamaah Maturidiyah. Masing-masing memiliki fungsi dan wewenang yang berbeda.

Abu Mansur Muhammad Al-Maturidi

Ia merupakan orang yang pertama kali memperkenalkan aliran teologi baru bernama Maturidiyah. Nama lengkapnya adalah Abu Mansur Muhammad bin Mahmud Al-Hanafi Al-Mutakallim Al-Maturidi As-Samarqandi.

Tidak banyak sumber sejarah yang mengupas kehidupan Al-Maturidi. Beberapa sumber hanya menyebutkan Al-Maturidi lahir di Maturid, Uzbekistan, pada paruh kedua abad ke-9 M dan wafat di Samarkand pada 333 H atau bertepatan dengan 944 M.

Semasa hidupnya, Al-Maturidi dikenal sebagai mutakalim (ahli ilmu kalam) dan teolog yang telah banyak menghasilkan pemikiran mengenai masalah kalam. Pemikirannya banyak dianut oleh kaum Muslim dan dikenal dengan aliran Maturidiyah.

Dia belajar ilmu pengetahuan pada paruh kedua abad ke-3 H. Pada saat itu, terjadi pertentangan yang hebat antara golongan Muktazilah dan para ulama karena pendapat Muktazilah dianggap menyesatkan umat Islam.

Al-Maturidi banyak mengemukakan pemikiran-pemikirannya dalam berbagai karya tulis. Kebanyakan karya tulisnya berbentuk manuskrip sehingga kurang dikenal oleh umat Islam.

Karya-karyanya antara lain adalah “Kitab At-Tauhid” (Kitab tentang Tauhid), “Kitab Ta’wil Alquran” (Kitab Takwil tentang Alquran), “Kitab Ma’khaz Asy-Syara’i” (Kitab tentang Sumber Syariat), “Kitab Al-Jadl” (Kitab tentang Perdebatan), dan “Kitab Al-Ushul fi Usul Ad-Din” (Kitab tentang Prinsip-Prinsip Teologi).

Abu Al-Yusr Muhammad Al-Bazdawi

Ia merupakan tokoh yang menyebarkan paham Maturidiyah di wilayah Bukhara. Karena itu, aliran Maturidiyah yang disebarluaskan oleh Al-Bazdawi ini dikenal dengan nama Maturidiyah Bukhara. Namun, aliran Maturidiyah yang dibawa oleh Al-Bazdawi ini dianggap berbeda dengan paham Maturidiyah yang dikembangkan oleh Al-Maturidi.

Banyak kalangan yang menilai, Maturidiyah Bukhara bersifat tradisional dan lebih dekat pada paham teologi Asy’ariyah. Sebaliknya, Maturidiyah Samarkand yang disebarluaskan oleh al-Maturidi dinilai agak liberal dan lebih dekat pada paham Muktazilah.

Al-Bazdawi yang lahir pada tahun 421 H dan meninggal pada tahun 493 H merupakan pengikut al-Maturidi yang penting dan penerus yang baik dalam pemikirannya. Nenek Al-Bazdawi menjadi salah satu murid Al-Maturidi. Ia pun mempelajari ajaran Maturidiyah dari kedua orang tuanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement