REPUBLIKA.CO.ID, Ketika melaksanakan shalat Jumat di masjid besar di Sharjah, ia melihat ribuan Muslim datang. Usai shalat, banyak Muslim menyalaminya.

Saat itu, banyak jamaah yang mengetahui bahwa dirinya berasal dari Brazil. Yang ia rasakan, kebersamaannya begitu kuat. Ada seorang jamaah yang memberinya buku. "Aku begitu emosional. Alhamdullilah, ya Allah," ucap Yousef.

Begitu lengkap kebahagiaan Yousef. Ia memiliki keluarga baru, dengan Adel sebagai saudaranya. Bersama keluarga Adel, ia merasakan ketenangan dan kedamaian.

Sebuah suasana yang belum pernah ia rasakan. Pergi ke masjid merupakan rutinitas yang tak pernah luput. Baginya, masjid telah memberikan kekuatan spiritual yang luar biasa.

Satu hari, ada seorang temannya bernama Syekh Yahya. Oleh temannya itu, ia diminta untuk menghubungi pria yang bernama Ahmed. Ketika menelepon Ahmed, ia begitu terkejut ketika tahu ia akan menjalani umrah.

Satu orang jamaah tidak jadi berangkat sehingga Yousef menggantikan posisinya. "Alhamdulillah, Allah begitu sayang padaku," ujarnya.

Tiba di Madinah, ia tak menunggu lama untuk melihat makam Rasulullah SAW. Diawasi petugas keamanan, Yousef berdoa di makam Rasulullah. "Assalamualaikum Ya Rasulullah, saya menangis seketika," kenangnya.

Setelah itu, ia melanjutkan perjalanan ke Makkah. Di sana, ia sudah mengenakan pakaian Ihram. Menapakkan kaki di Masjidil Haram,  ia melihat kabah. Yousef kembali tak kuasa menahan tangis. "Di masa lalu, aku tidak memiliki iman. Kini iman telah menghidupkanku kembali, membuatku bangkit. I really love Allah," pungkasnya.

Ikuti Whatsapp Channel Republika