Ahad 26 Aug 2012 04:05 WIB

Alhamdulillah, Izin Operasi Masjid Murfreesboro Keluar

Masjid Murfreesboro
Foto: Al-Arabiya.net
Masjid Murfreesboro

REPUBLIKA.CO.ID, MURFREESBORO -- Tak ada perjuangan yang sia-sia. Seperti yang dilakukan umat Muslim di Kota Murfreesboro, negara bagian Tennessee, Amerika Serikat, yang berjuang selama dua tahun demi mendapatkan izin dioperasikannya Masjid dan Pusat Kajian Islam Kota Murfreesboro.

Akhirnya, mereka bisa bernafas lega setelah pemerintah setempat mengeluarkan izin pembangunan masjid yang sempat terhenti. Stasiun televisi Al Arabiya melaporkan, Jumat (24/8), Ketua Takmir Masjid, Essam Fathy mengaku bahagia dengan keluarnya izin operasi masjid tersebut.

Pengelola masjid menang di Pengadilan Tinggi Memphis setelah warga sekitar menggugat keberadaan bangunan ibadah umat Islam tersebut. Selain penolakan, pembangunan Masjid Murfreesboro terhambat menyusul konflik di Kota New York dua tahun lalu. Ketika itu Presiden Barack Obama mengizinkan pembangunan masjid di Distrik Park51, dekat lokasi serangan 11 September.

Izin Presiden Obama melahirkan pro-kontra dari warga AS. Persoalan masjid di Ground Zero itu merembet menjadi isu konflik antaragama. Isu di New York memancing warga Murfreesboro yang akhirnya ikut menentang saat mendengar rencana pembangunan Masjid dan Pusat Kajian Islam di kota mereka.

Selama dua tahun terakhir, Masjid Murfreesboro mengalami pelbagai vandalisme, seperti coretan di dinding hingga pelemparan bom molotov. Kendati begitu, selama Ramadhan 1433 Hijriyah kemarin, beberapa jamaah nekat melakukan shalat di halaman rumput masjid, meski masih ada protes dari warga sekitar.

Penolakan warga Murfreesboro membuat Imam Masjid, Usumah Bahlul kebingungan. Pasalnya, umat Islam di kota tersebut bukan 'anak kemarin sore' yang baru menetap. Ia juga heran mengapa masyarakat setempat tiba-tiba memusuhi umat Muslim Murfreesboro. "Kami bukan tiba-tiba ada di kota ini, kami sudah tinggal tiga dekade. Apa salah kami?" ujar Bahlul bertanya.

Dukungan kepada Muslim Murfreesboro datang dari warga yang netral. Salah satunya Angela Hytry yang juga heran mengapa warga setempat berubah menjadi beringas kepada umat muslim. "Saya juga heran mengapa warga asli merasa keberadaan masjid bakal membawa masalah, pandangan mereka sungguh kolot," sindirnya.

Selama Ramadhan tahun ini, tingkat kebencian kepada umat muslim meningkat di AS. Dewan Hubungan Islam-Amerika (CAIR) mengungkapkan setidaknya ada tujuh serangan terhadap masjid dalam rentang 12 hari di negeri Paman Sam tersebut.

FBI mencatat, serangan Islamofobia sempat menurun setelah Presiden Obama terpilih empat tahun lalu. Dari 500 serangan pada 2001, merosot menjadi 107 serangan. Tapi jumlah serangan kepada masjid, umat muslim meningkat menjadi 160 kasus pada tahun lalu.

sumber : Al-Arabiya.net
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement