REPUBLIKA.CO.ID,MOGADISHU--Ada dilema ketika Muslim Somalia merayakan Idul Fitri 1433 H. Suara kembang api dan senjata otomatis, membuat kebahagian umat Islam bercampur rasa ngeri. "Antara menangis dan takut," komentar, Faisa Salad, seperti dikutip Onislam.net, Selasa (21/8).
Salad mengatakan dirinya merasa ketakutan ketika mendengar suara tembakan. Ia pikir, kelompok Al Shabab telah menyerang kantor polisi terdekat. "Tapi saya baru sadar ada pula tembakan kemeriahan Idul Fitri," kata dia.
Somalia tidak memiliki pemerintah sejak penggulingan mantan presiden Mohamed Siad Barre pada tahun 1991. Lebih dari 14 pemerintahan baru gagal memulihkan situasi. Sejak itu, Somalia tenggalam dalam jurang pertempuran tanpa henti antara pasukan pemerintah dan pasukan Al-Shabab.
Bagi warga Somalia, keberadaan kelompok militan tersebut hanya membuat situasi negara menjadi sangat buruk. Tak heran, seluruh warga Somalia mengharapkan pemerintah memberantasnya.
Fanah Abdiasiis Mohamed, 32 tahun, guru matematika, mengatakan harapannya Idul Fitri kali ini tidak lagi didominasi suara mortir dan peluru nyasar. Seperti ribuan Muslim Somalia lainnya, Fanah menyambut Idul Fitri 1433 H dengan harapan tinggi. "Tidak ada keraguan Somalia akan menatap era baru, semoga Allah membawa kedamaian dan kemakmuran," kata dia.
Mohamed mengatakan harapannya bahwa Idul Fitri mendatang perdamaian telah tiba di Somalia sehingga tidak ada rasa takut ketika merayakan Idul Fitri.