REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Bulan Ramadhan telah berlalu. Tapi, ada pelajaran yang bisa diraih bagaimana Muslim Australia melewati bulan suci tersebut.
Seperti dikutip Daily Telegraph, Muslim Australia memanfaatkan bulan Ramadhan untuk berdakwah lewat makanan. Sebuah lembaga amal menggelar wisata kuliner sebagai cara untuk mempromosikan pemahaman yang lebih baik tentang Islam dan budaya Islam.
"Makanan adalah bagian yang sangat penting dari bulan Ramadhan," kata Cathy Quinn, manajer Wisata Taste Food dari Komunitas Benevolent, seperti dikutip Daily Telegraph.
Quinn menyatakan setiap malam saat waktu berbuka puasa adalah perayaan besar dengan berbagai makanan tradisional yang populer. Aneka makanan seperti sup lentil, kacang, kare daging, nasi, hidangan khusus daging dan makanan penutup dipersiapkan selama bulan Ramadhan.
Badan amal ini telah meluncurkan wisata kuliner selama bulan suci Ramadhan sebagai cara menciptakan pemahaman lebih baik tentang Islam. Tur kuliner berjudul "Berpesta Setelah Berpuasa" ini bertujuan untuk memikat orang di meja makan malam untuk berbicara tentang Islam dan budaya yang berbeda.
"Kami benar-benar percaya makanan adalah konektor besar,'' kata Quinn. ''Dan, Ramadhan adalah kesempatan sempurna untuk memperkenalkan Islam bagi warga Sydney dengan memberi mereka kesempatan mencicipi citra rasa makanan dan tradisi disertai dengan pemandu lokal."