Ahad 12 Aug 2012 16:49 WIB

Akhirnya, Muslim Tennesee Bisa Shalat di Masjid Baru

Rep: Agung Sasongko/ Red: Heri Ruslan
Islamic Center Tennessee
Foto: *
Islamic Center Tennessee

REPUBLIKA.CO.ID,  MUFREESBORO -- Komunitas Muslim Tennesee, Amerika Serikat (AS) begitu sumringah ketika mereka menginjakan kaki pertama kali di masjid baru. Mereka tak henti mengucapkan syukur setelah dua tahun bersabar menunggu kesempatan untuk segera beribadah.

Selasa (7/8) kemarin, Pengadilan Negara Rutherford  dan marsekal kebakaran telah mengeluarkan sertifikat hunian untuk masjid baru. Sertifikat perizinan ini bersifat sementara sembari menunggu persyaratan lain seperti lansekap, parkir dan lainnya.

Direktur Eksekutif Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR), Nihad Awad mengatakan dengan rendah hari Muslim AS tengah menikmati hak untuk beribadah setelah berusaha keras memberikan pemahaman yang baik tentang Islam dan Muslim.

"Kami terus menentang aktivitas radikal dalam bentuk apapun yang datang dari komunitas Muslim atau komunitas apapun," katanya.

Basin Ezzair, seorang pegawai Kwik Mart, mengatakan sungguh hal membahagiakan melihat perkembangan masjid baru setelah sekian lama menahan diri untuk memasukinya. "Saya percaya kelompok penolak masjid baru hanyalah segelintir orang , tetapi mayortitas warga lokal mendukung Islamic Center Murfreesboro (ICM).

Ketua Dewan ICM Essam Fathy menyatakan kegembiraanya sembari mengatakan "Alhamdulillah,". Dima Sbenaty, putri juru bicara ICM Saleh Sbenaty, justru mengaku kewalahan dengan bangunan baru. Ia terbiasa menempati ruangan sempit untuk bekerja. "Ini tidak seperti yang saya bayangkan,"kata dia.

Wakil Penasihat umum Becket Fund, Lukas Goodrich, pembukaan ICM merupakan tanda kemenangan bukan hanya umat Islam tetapi seluruh umat beragama. "Tidak perlu menahan pembukaan tempat ibadah hanya karena ada tetangga yang tidak menyukai keyakinan agama mereka," ungkapmnya.

Menghadapi ancaman vandalisme, intimidasi, pembakaran dan bom, jemaat masjid siap untuk membuka lembaran baru dengan masyarakat. "Kami ingin mengatakan Islam dan Muslim terbuka pada siapapun. Kami menentang segala bentuk kekerasan," pungkas Fathy.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement