REPUBLIKA.CO.ID, Luar biasa! Bahkan kata itu pun mungkin tak cukup untuk menggambarkan betapa hebat, agung, berwibawa, manusiawi, indah, dan penuh warna yang melekat pada sosok manusia pilihan: Rasulullah Muhammad SAW.
Hal itu akan kita rasakan manakala membaca buku “Sirah Nabawiyah” yang ditulis oleh Ibnu Ishaq dan disyarah ditahkik oleh Ibnu Hisyam. Karena itu, kitab yang hadis-hadisnya sudah di-takhrij oleh Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani itu sering disebut “Sirah Ibnu Ishaq”, sering pula disebut “Sirah Ibnu Hisyam”.
Inilah buku sirah yang paling lengkap dan sumber paling awal dari sejarah Nabi. Bahkan, menjadi sumber utama penulisan buku-buku sirah setelahnya. Hampir tiap referensi tentang sirah, merujuk kitab ini. Tepat, jika diibaratkan sejarawan Islam telah berutang intelektual kepada Ibnu Ishaq dan Ibnu Hisyam, dua penulis buku sirah ini.
Buku Sirah Nabawiyah ini memuat rekaman seluruh mata rantai perjalanan Nabi Muhammad dari kecil, remaja, dewasa, pernikahan, menjadi Nabi, perjuangannya yang heroik dan tantangan-tantangan besar yang dilaluinya, hingga wafatnya.
Semua itu diuraikan secara lengkap dalam delapan bab, dimulai dengan mengenal asal-usul Nabi Muhammad dan bangsa Arab (bab I), rangkaian peristiwa yang terjadi sebelum lahirnya Nabi Muhammad SAW (bab II), serta kelahiran Rasulullah SAW dan kehidupannya sebelum menjadi nabi dan rasul.
Bab keempat bertajuk “Rahmatan Lil ‘Alamin”. Ini membahas tentang diutusnya Muhammad sebagai nabi dan rasul serta turunnya Alquran secara bertahap. Inilah bab terpanjang dalam buku ini, dari halamaan 145-733 atau sebanyak 688 halaman.
Bab V merupakan episode yang mengharukan bertajuk “Kematian Datang Menjemput”. Bab ini memaparkan episodeepisode terakhir Rasulullah hidup di dunia. Dilanjutkan dengan bab VI yang menjelaskan Abu Bakar dipilih secara aklamasi oleh mayoritas Muhajirin dan Anshar untuk menjadi khalifah (pengganti) Rasulullah.
Penyiapan dan pemakaman Rasulullah ada pada bab VII. Buku ini ditutup dengan bab VIII yang menerangkan ujian berat bagi kaum Muslimin setelah Rasulullah SAW wafat.
Tak hanya terpaku oleh kejadian berdasarkan waktu, tetapi juga mengemukakan tingginya budi pekerti dan kedalaman spiritual Muhammad yang patut kita jadikan sebagai sumber abadi yang harus kita reguk. Ufuk pemikirannya yang luas patut kita jadikan inspirasi sepanjang masa. Akhlaknya yang tanpa cela laik kita ikuti selama hayat kita.
Salah satu keunggulan Sirah Nabawiyah ini adalah bu ku ini merekam betul bagaimana prosesi ayat-ayat Alquran yang turun kepada Nabi sehingga kaum Muslimin yang membacanya bisa mengetahui konteks ayat-ayat tersebut.
Buku ini sangat perlu dibaca oleh umat Islam agar dapat menarik hikmah yang sebaik-baiknya dari perjalanan dan perjuangan hidup Rasulullah. Sebab, membaca Sirah Nabawiyah bagaikan menelusuri tapak-tapak kehidupan Baginda Rasul secara detail dan terperinci.
Judul : Sirah Nabawiyah
Penulis : Ibnu Ishaq
Pensyarah : Ibnu Hisyam
Penerbit : Akbar Media
Cetakan : II, Mei 2012
Tebal : xxxii+768 hlm