REPUBLIKA.CO.ID, Bagi banyak orang, Kampung Jurang Mangu hanyalah sebuah kampung kecil di wilayah kelurahan Pondok Ranji, Ciputat, Tangerang Selatan.
Sebagaimana daerah yang terletak tidak jauh dari ibu kota Jakarta dan Tangerang, Jurang Mangu mengalami berbagai tekanan migrasi penduduk yang cukup tinggi sebagai akibat dari meningkatnya jumlah kawasan permukiman, dan transformasi sosial yang begitu cepat ini menjadikan tenggang rasa menjadi suatu hal yang langka, serta ketimpangan sosial begitu terasa karena perkampungan yang ditempati oleh mayoritas penduduk asli betawi ini mulai tergusur oleh hadirnya developer perumahan-perumahan elite.
Namun kini, ketika anda berkunjung ketempat ini, ditengah kondisi yang ada, anda akan menemukan semangat yang berbeda. Awal bulan juli 2012, Lembaga Amil Zakat Nasional BMH (Baitul Maal Hidayatullah) bekerjasama dengan UPZ Bank Permata Syariah secara resmi melakukan launching Program Keluarga Permata Idaman. Sebuah program pemberdayaan terintegrasi berbasis komunitas masyarakat pedesaan/perkotaan melalui pendekatan kelompok.
Melalui program Keluarga Permata Idaman ini, BMH telah menempatkan Tim Pendamping Masyarakat yang merupakan para alumni salah satu perguruan tinggi gratis Lembaga Amil Zakat Nasional BMH (STIE Hidayatullah Depok).
Tim Pendamping masyarakat ini live in ditengah masayarakat, melakukan kunjungan dari rumah ke rumah atau tempat usaha untuk mendampingi usaha anggota secara berkala serta memandu pertemuan rumpun setiap sekali dalam sepekan. Pertemuan rumpun diisi dengan tauziyah, belajar dan mengajar membaca al-qur’an, serta berbagi pengalaman usaha antar peserta.
Sebanyak 22 orang ibu rumah tangga yang merupakan duta keluarga pra-sejahtera kini menjadi peserta program Keluarga Permata Idaman Tahap ke 1. Mereka adalah ibu-ibu yang telah berhasil dan lulus dalam Pelatihan Wajib Anggota Program Keluarga Permata Idaman. Pelatihan Wajib Anggota ini dilaksanakan selama 4 hari berturut-turut di Mushollah Nurul Yaqin.
Para ibu-ibu yang memiliki latar belakang pedagang ini dilatih untuk merencanakan serta mempresentasikan gagasan usahanya. dan peserta yang telah dinyatakan lulus dalam pelatihan tersebut, masing-masing mendapatkan fasilitas pinjaman qardhul hasan untuk mengembangkan usahanya.
“Sangat senang sekali melihat para ibu-ibu tua yang biasanya mengisi hari-harinya dengan berjualan kue keliling kampung tampil berbicara dihadapan para peserta pelatihan yang lain mempresentasikan usahanya” ujar akbar, salah satu tim pendamping masyarakat disela acara.
Program ini telah berhasil membangun keswadayaan sosial masyarakat. Para Ibu-ibu yang tergabung dalam program Keluarga Berkah Idaman ini telah berhasil menjadi mitra BMH dan Islamic Medical Service (IMS) menyelenggarakan program Gerakan Peduli Sehat dengan memberikan layanan kesehatan cuma-cuma bagi masyarakat sekitar.
“Saya tidak tahu harus berkata apa. Kami sangat bersyukur dengan adanya program ini di kampung kami, semoga program ini berjalan dengan baik dan menjadi inspirasi bagi masyarakat kita ditempat lain” ujar Nadih, salah seorang anggota masyarakat yang menyerahkan salah satu ruang diserambi rumahnya sebagai sekretariat pelaksanaan program.