Senin 23 Jul 2012 06:08 WIB

Katherine Bullock: Demi Islam, Aku Rela Jadi Warga Negara Kelas Dua (Bag 3)

Rep: Agung Sasongko/ Red: Heri Ruslan
 Khaterine Bullock
Foto: topscms.com
Khaterine Bullock

REPUBLIKA.CO.ID, Setiap hari, Katherine menyesali sikapnya yang kurang setia kepada Tuhan. Namun, ia percaya Tuhan memaklumi apa yang ia lakukan. Ia kagum dengan kebesaran Tuhan yang tiada henti memberikannya rahmat meski dirinya seorang yang ingkar.

"Ya Tuhan, tunjukanlah jalan-Mu, dunia ini terlalu kompleks, tentu terlalu indah dan harmonis untuk melihat kehidupan dunia adalah sebuah kecelakaan atau hasil dari kekuatan evolusi," kata dia dalam pikirannya.

Kali ini, kemampuan berpikir Katherine mengarahkan pencariannya kepada ilmu pengetahuan. Ia tahu, ilmu pengetahuan tidak pernah bertentangan dengan Islam. Tapi pikirannya yang nakal mencoba menguji seberapa akrab Islam dengan ilmu pengetahuan.

"Kadang, aku merasa kesal dengan daya imajinasi liar dalam pikiranku. Mungkin ini yang paling menentukan," kata dia.

Pernah ia mendengar dialog dalam sebuah acara di radio. Dalam dialog itu melibatkan ahli fisika. Dengan fasih, ahli fisika itu menjelaskan bagaimana ilmu pengetahuan modern telah mencatat fenomena yang terjadi tidak masuk akal. Menurut ahli fisika itu, alam semesta dibangun oleh kecerdasan. "Saya baca lebih banyak, dan banyak lagi soal ini. Saya menemukan hanya antropolog gila yang percaya dengan teori evolusi. Kalau tidak, mungkin ia akan kehilangan pekerjaannya," ungkapnya.

Kembali, imajinasi liar Katherine bermain. Menurutnya, jika seseorang memutuskan Allah itu ada, maka yang bersangkutan adalah seorang monoteis. Tapi ajaran Kristen juga bersifat moneteis. Lantas, mengapa banyak orang meninggalkannya. Bagi Katherine, pertanyaan ini sangat penting. "Tapi aku hanya tersenyum," ucapnya.

Katherine telah mengetahui bahwa Alquran tidak bertentangan dengan ilmu pengetahuan. Tidak seperti Alkitab yang seolah menolak ilmu pengetahuan. Dari kisah yang ia baca, ia banyak menemukan fakta ilmiah bertentangan dengan Alkitab.

Sebaliknya, fakta ilmiah tidak bertentangan dengan Alquran. Bahkan, Alquran dapat menjelaskan apa yang kini menjadi bahwa kajian ilmu pengetahuan. "Ini menakjubkan," katanya kagum.

Seperti misal, papar Katherine, ada ayat dalam Alquran yang menjelaskan bagaimana air dari sungai yang mengalir kelautan tidak bercampur. Lalu ada ayat yang menjelaskan bagaimana orbit planet.

"Ini gila, bagaimana sebuah buku yang turun pada abad ke tujuh ini dapat menjelaskan semuanya. Bagaimana mungkin Muhammad SAW... tapi hatiku menolaknya," papar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement