Rabu 18 Jul 2012 21:45 WIB

Utsman bin Affan, Pemilik Dua Cahaya (3-habis)

Rep: Hannan Putra/ Red: Chairul Akhmad
Ilustrasi
Foto: myopera.com
Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, Ketika Perang Tabuk meletus, Utsman menanggung sepertiga biayanya. Seluruh hartanya ia sumbangkan sehingga mencapai 900 ekor unta dan 100 ekor kuda. Belum lagi uang yang jumlahnya ribuan dinar.

Khalifah Rasyidah ketiga

Khalifah sebelumnya, Umar bin Khathab telah menyiapkan sebuah komite yang terdiri dari enam dari sepuluh orang sahabat Rasulullah SAW untuk memilih khalifah di antara mereka.

Mereka adalah Utsman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, Zubair bin Awwam, Thalhah bin Ubaidillah, Abdurahman bin Auf dan Sa’ad bin Abi Waqqash. Di antara mereka yang dipilih sebagai khalifah Islam yang ketiga adalah Utsman bin Affan.

Enam tahun pertama masa pemerintahan Utsman bin Affan berjalan dengan damai, namun enam tahun masa pemerintahan sesudahnya, terjadi pemberontakan. Sayangnya Utsman tidak dapat menindak tegas para pemberontak ini. Dia selalu berusaha untuk membangun komunikasi yang berlandaskan kasih sayang dan kelapangan hati.

Tatkala para pemberontak memaksanya untuk melepaskan kursi kekhalifahan, dia menolak dengan mengutip perkataan Rasulullah SAW, “Suatu saat nanti, mungkin Allah SWT akan memakaikan baju padamu, wahai Utsman. Dan jika orang-orang menghendakimu untuk melepaskannya, jangan lepaskan hanya karena orang-orang itu!”

Setelah terjadi pengepungan yang lama, akhirnya pemberontak berhasil memasuki rumah Utsman dan membunuhnya. Utsman bin Affan syahid pada hari Jum’at, 17 Dzulhijjah 35 H setelah memerintah selama dua belas tahun.

Selama masa kekhalifahan Utsman bin Affan, kejayaan Islam terbentang dari Armenia, Kaukasia, Khurasan, Kirman, Sijistan, Cyprus hingga mencapai Afrika Utara. Kontribusi Utsman yang paling besar dalam sejarah Islam adalah kompilasi teks asli Alquran yang lengkap.

Banyak salinan Alquran berdasarkan teks asli juga telah dibuat dan didistribusikan ke seluruh dunia Islam. Dalam mengerjakan proyek yang besar ini, dia dibantu dan banyak mendapatkan masukan dari Zaid bin Tsabit, Abdullah bin Zubair, Sa’id bin Al-Ash dan Abdurrahman bin Al-Harits.

Utsman juga berhasil membangun administrasi kekhalifahan yang terpusat dan memantapkan penerbitan Alquran yang resmi.

Pengadilan agama yang semula dilakukan di masjid, oleh Utsman dibangun gedung baru, khusus gedung pengadilan. Dia juga yang mengadakan perluasan Masjid Nabawi dan Masjidil Haram serta membentuk armada laut Islam yang pertama ketika terjadi Perang Dzatu Sawari (perang tiang kapal) yang dipimpin oleh Muawiyah bin Abu Sufyan.

sumber : 101 Sahabat Nabi karya Hepi Andi Bastoni
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement