Jumat 13 Jul 2012 20:41 WIB

Merdeka di Balik Hijab

Rep: Anjar Fahmiarto/ Red: Chairul Akhmad
Gadis-gadis Muslimah berjilbab, anggun dan salehah. (ilustrasi)
Foto: wordpress.com
Gadis-gadis Muslimah berjilbab, anggun dan salehah. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Allah SWT menciptakan kaum perempuan sebagai makhluk yang indah. Rupanya elok, tutur katanya lembut, pribadinya menarik, dan segala yang terpancar darinya memesona kaum Adam.

Rasulullah SAW pernah bersabda, “Tidaklah aku tinggalkan fitnah yang lebih besar bagi kaum lelaki melebihi fitnah wanita.” (HR Bukhari dan Muslim).

Karena hal itulah, Allah mensyariatkan kepada kaum perempuan untuk menjaga keindahannya, melindungi diri dari fitnah. Dan hijab adalah pelindung utama kaum perempuan. Allah ingin perempuan merdeka, bebas yang hakiki. Yaitu, bebas dari fitnah dan neraka. Syariat hijab adalah bukti cinta Allah kepada kaum perempuan.

Sungguh, Muslimah yang merdeka adalah mereka yang mau memerdekakan hati nuraninya untuk mengakui bahwa perintah Allah adalah benar untuk menjaganya. Ia tidak pernah terkekang oleh lembaran hijab yang membalutnya. Ia justru merasa nyaman dan aman menjadi dirinya sendiri.

Buku ini berisi kumpulan tulisan tentang perjuangan dalam berhijab. Menegakkan syariat yang satu ini memang tidak mudah. Banyak hambatan dan tantangan yang dihadapi. Dikisahkan, antara lain perjuangan praja Muslimah di sebuah kampus di Jawa Barat yang menginginkan pencabutan larangan berjilbab.

Pada awalnya, langkah untuk berjilbab ditentang oleh pihak kampus. Ancaman sanksi pun di depan mata. Namun, sejumlah praja Muslimah tak gentar. Mereka terus konsisten berhijab sambil menyebarkan ideologi tersebut kepada praja Muslimah lainnya.

Akhirnya, disepakati adanya gerakan bersama menuntut pencabutan larangan berhijab bagi praja Muslimah. Pada hari yang telah ditentukan, para praja Muslimah tersebut menggelar tabligh akbar disertai pembagian brosur dan pamflet yang berisi ajakan berhijab dan mencabut larangan tersebut. Pihak rektorat merespons tuntutan itu. Akhirnya, larangan berhijab bagi praja Muslimah benar-benar dicabut.

Banyak kisah lainnya dalam buku ini yang menarik dan inspiratif. Niat untuk melaksanakan ajaran hijab tak cukup sekadar dalam hati. Namun, butuh keberanian dan kon sistensi, khususnya untuk menghadapi kemungkinan penentangan dari lingkungan sekitar.

Kisah-kisah inspiratif dan menarik yang dipaparkan buku ini perlu kita simak dan hayati. Karenanya, buku ini pun layak untuk kita baca.

Judul buku     : Sungguh, Hanya karena Engkau Aku Berhijab!

Penulis           : Aminah Mustari dkk

Penerbit        : Qultum Media

Cetakan         : Pertama, Mei 2012

Halaman        : viii + 196

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement