Sabtu 07 Jul 2012 19:02 WIB

Menggapai Hakikat Cinta

Rep: Irwan Kelana/ Red: Chairul Akhmad
Ilustrasi
Foto: Blogspot.com
Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, Membicarakan cinta tak akan ada habisnya. Cinta itu mengharu-birukan orang. Cinta bisa membuat seseorang jadi penuh semangat. Energi cinta luar biasa.

Dalam Islam, cinta mendapatkan tempat yang indah. Tentu saja, selama cinta itu sesuai dengan garis-garis yang telah ditentukan Allah SWT.

Buku yang ditulis oleh anak muda bernama Fikri Habibullah ini mengajak para pembacanya, terutama anak-anak muda untuk menyelami makna cinta.

Melalui buku berjudul Catatan Sejarah Cinta, penulis yang merupakan santri dan juga masih menimba ilmu di UIN Jakarta ini berusaha mengajak para remaja untuk tenggelam menuju kedalaman cinta dan menelusuri jejak-jejak cinta hingga menemukan kesejatian muaranya.

Penulis memulai bukunya dengan menguraikan asal cinta. Dengan ilustrasi kisah yang menarik tentang cinta, penulis menegaskan bahwa salah satu hal yang harus dipegang terkait cinta adalah nilai.

Nilai yang akan menentukan apa saja yang menjadi sorotan objeknya. “Apa yang membuat cinta itu indah terletak pada sejarahnya yang unik dan indah ketika dialektika itu dimulai.”

Penulis juga menegaskan, “Cinta bernilai jika kita menilainya dengan kebaikan... Dalam rangka membangun cinta, marilah kita kumpulkan arusarus positif. Lalu hidupkan cinta itu dengan cahaya yang ada di hatimu. Kobarkan semangatmu. Yakinlah bahwa Allah mencintaimu karena Dia telah menciptakanmu dengan cinta.”

Setelah itu, penulis mengemukakan tentang saatnya membangun cinta. Dalam hal ini niat menjadi hal yang sangat penting. “… tak berlebihan rasanya jika cinta didudukkan pada posisi yang setara setelah munculnya niat yang sama-sama bisa diaplikasikan ke seluruh aspek.”

Bab-bab berikutnya tidak kalah menarik dan menggelitik. Misalnya, penulis mengupas tentang ilmu kekebalan cinta, cinta mundur maju lalu berlari, mengenal sebuah cinta, dan sok kenal sok dekat (SKSD). Bab-bab berikutnya adalah cinta tak meminta untuk menanti, malaikat cinta, dan saksikan cintaku.

Pada bab tentang mujahidah cinta, penulis memaparkan keindahan cinta antara Khadijah binti Khuwailid dan Muhammad yang kelak menjadi seorang nabi dan rasul terakhir. Kisah cinta tersebut begitu lembut, suci, dan menginspirasi. “... inilah kata cinta sang Nabi. Untuk satu cinta yang pasti, tidak ada keraguan di dalamnya. Jika ia setuju, aku pun setuju. Begitu mantap. Inilah pejantan tang guh dalam bercinta.”

Buku ini sangat cocok dan perlu dibaca oleh para remaja Muslim. Seperti ditegaskan oleh penulis, untuk mengubah pola cinta dari jatuh cinta kepada bangun cinta.

 

Judul         : Catatan Sejarah Cinta

Penulis     : Fikri Habibullah M

Penerbit  : Gema Insani

Cetakan   : I, Mei 2012

Tebal        : 320 hlm

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement