REPUBLIKA.CO.ID, Jo (14), seorang jenius cacat yang introver, mengetahui bahwa lembah indah tempat teman-teman barunya bersekolah akan digusur untuk dijadikan hotel oleh papanya (yang merupakan seorang arsitek) dan kontraktor miliarder, Tohar Siranggeng.
Kenyataan itu membuka fron permusuhan antara kelompok Jo dan miliarder tersebut. Namun, konflik melebar sebab Jo dan kawan-kawannya kemudian terlibat intrik adu layang-layang dengan anak-anak Siranggeng yang kemudian berubah menjadi pertaruhan muskil, bertanding terbang melintasi Candi Borobudur.
Kelompok Jo membuat sebuah pesawat dengan satu tujuan untuk mempertahankan lahan sekolah mereka. Kalau pesawat itu berhasil terbang melintasi Borobudur, berarti Jo dan kawan-kawannya mendapatkan lembah dan sekolah mereka kembali. Namun, kalau pesawat itu gagal terbang maka kegagalan tersebut harus dibayar dengan lebih mahal daripada sekadar kematian.
Mengambil setting murid-murid sebuah SMP di Jakarta dan SMP Borobudur 1 di Yogyakarta, novel unggulan “Lomba Novel Republika 2012” ini mengangkat konflik kehidupan sejumlah remaja yang harus berhadapan dengan kekuasaan bernama uang (pengusaha) sehingga sekolah mereka terancam dirobohkan untuk dibangun hotel oleh pengusaha yang hanya berpikir keuntungan.
Celakanya, mereka tak hanya berbenturan dengan sang pengusaha itu, tapi juga anak dan keponakannya. Perkelahian pun tak terhindarkan.
Walaupun tokoh-tokoh utamanya adalah para remaja, novel Go Thunderfly-Lintasilah Langit tidak hanya ditujukan untuk remaja. Novel ini cocok untuk bacaan keluarga sebab penulis menggambarkan potret keluarga, baik keluarga yang selalu diliputi cinta dan kasih sayang (keluarga Fahru) maupun keluarga yang hanya mementingkan materi dan mengabaikan pendidikan akhlak dan moral anak (keluarga Tohar Siranggeng).
Sejujurnya, novel ini sebetulnya menyisipkan sejumlah kritik tentang orang tua yang terlalu sibuk mencari harta sehingga mengabaikan pendidikan akhlak dan moral anak nya— dan berpendapat bahwa yang penting anak minta apa pun dibelikan atau dipenuhi! “Tohar bangga bisa memenuhi keinginan putra tunggalnya dan memanjakannya. Tapi, kadang-kadang kemanjaan Bryan menjadi sesuatu yang membuatnya malu di hadapan orang lain.” (Hlm 206).
Tak berlebihan kalau Asma Nadia, juri Lomba Novel Republika 2012, dan penulis 47 buku best seller berujar, “Tidak mudah menemukan novel remaja yang juga bisa dinikmati orang dewasa. Novel ini, bagi saya salah satunya, komunikatif, seru, dan memiliki pesan, tanpa menggurui. Koleksi bagus untuk melengkapi bacaan ke luarga.”
Judul Buku : Go Thunderfly, Lintasilah Langit
Penulis : Violet Afifah
Penerbit : Republika
Cetakan : I, April 2012
Tebal : x + 398 hlm