REPUBLIKA.CO.ID, SEATTLE--Lebih dari tiga dekade Sekolah Islam Seattle (ISS) mendidik kalangan Muslim. Kini, sekolah itu harus tutup lantaran kekurangan dana dan siswa.
Mantan siswa ISS, Zarbakhtah Kakar, mengaku sangat sedih saat mendengar kabar sekolahnya ditutup. Menurutnya, sekolah ini menanamkan fondasi dasar ajaran Islam demikian kuat. "Fondasi pengetahuan saya tentang Islam dibangun disini. Ketika tahu sekolah ini ditutup, saya merasa terkejut," kata dia seperti dikutip onislam.net, Rabu (27/6).
Sekolah ini dibuka tahun 1980. Saat itu, jumlah siswanya mencapai 120 orang. Namun, tahun 2011, sekolah ini hanya memiliki murid sebanyak 20 orang. Hal itu dikarenakan ISS kalah bersaing dengan sekolah Islam lain.
"ISS merupakan perintis sekolah Islam di AS. Saya berharap, perkembangan kualitas dan jumlah sekolah Islam mampu memberikan manfaatnya bagi umat Islam," kata salah seorang orang tua murid.
Mantan siswa angkatan 1990, Atieh Al-Matti, yang kini menjadi konsultan IT di Yordania, masih ingat betul bahwa sekolahnya itu ibarat miniatur PBB. Banyak siswa dari berbagai negara bersekolah ditempat ini. Anak-anak itu lalu diperkenankan untuk menggunakan bahasa yang biasa digunakan. "Sekolah menjaga identitas kami, dan kami banyak mempelajari budaya lain," ucapnya.
Mantan anggota Dewan Sekolah ISS, Ann El-moslimany mengatakan pihaknya saat mendidik anak-anak selalu mengedepankan pembauran. Muslim harus berinteraksi dengan agama-agama dan kelompok lain. "Ini mungkin menjadi akhir sekolah, tetapi tidak dengan visi dan misi kami," kata El-Moslimany.