REPUBLIKA.CO.ID, Cobaan, baik berupa kesengsaraan maupun kesenangan, bertubi-tubi menimpa para ulama rabbani (berorientasi ketuhanan). Mereka tegar dan bersabar menghadapi semua itu demi kemaslahatan kaum Muslimin serta kejayaan Islam. Mereka siap sedia mengorbankan jiwa, harta, kebebasan, bahkan kebersamaan dengan keluarga.
Buku ini memuat berbagai penjelasan dan analisis seputar peristiwa dahsyat yang menimpa para ulama besar dan pemimpin umat. Seperti, bagaimana para ulama rabbani itu menyikapi segenap cobaan yang menimpa mereka, seperti apa keteguhan, kesabaran dan kesungguhan mereka dalam menghadapi ujian itu, bagaimana mereka menjinakkan cobaan-cobaan itu hingga berubah menjadi kenikmatan dan anugerah yang meningkatkan kedudukan mereka di sisi Allah SWT dan menyikapi kualitas diri mereka.
Serta, bagaimana mereka memadukan antara kesabaran dan keyakinan sehingga meraih posisi kepemimpinan agama dan teladan bagi seluruh manusia.
Ada 29 ulama yang keteguhan dan keteladanannya dalam menghadapi dan menjalani cobaan diuraikan dalam buku ini. Mereka antara lain, Imam Ahmad bin Hanbal, Abu Hanifah, Imam Malik, Imam Syafi’i, Imam Bukhari, Ibnu Khuzaimah, dan Ath-Thabari. Selain itu, Imam An-Nasa’i, Ibnu Hibban, Ath-Thurthusyi, Al-Qadhi Iyadh, Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah, Ibnul Qayyim Al-Jauziyah, dan Asy-Syaukani.
Sistematika penulisan buku ini terdiri dari riwayat hidup para ulama itu, macam-macam cobaan yang mereka alami, aneka faktor penyebab timbulnya cobaan, pelbagai sikap yang diambil para ulama itu tatkala cobaan menerpa, cara-cara para ulama itu menaklukkan cobaan dan mengubahnya menjadi peluang, dan warna-warni buah manis yang dipetik umat Islam berkat kesabaran para ulama itu menghadapi cobaan.
Contoh Imam Ahmad bin Hanbal yang mengalami cobaan sangat berat bahkan disebut terdahsyat, yakni peristiwa Al-Mihnah. Dia dipaksa oleh tiga khalifah—Al-Makmun, Al-Mu’tashim, dan Al-Watsiq—untuk mengakui bahwa Alquran adalah makhluk Allah, sebagaimana keyakinan Muktazilah. Namun, Imam Ahmad menolak meskipun dia diancam dan disiksa dengan berbagai cara. Dia dibawa ke istana dalam keadaan terbelenggu, dipenjara, dicambuk, bahkan diusir dari negerinya.
Contoh lain adalah Imam Abu Hanifah yang dipenjara dan disiksa oleh gubernur dan khalifah lantaran menolak jadi hakim sehingga ia wafat di dalam penjara. Imam Malik didera dan dicambuk punggungnya dan salah satu tangannya ditarik hingga persendian bahunya lepas.
Imam Syafi’i difitnah, ditangkap dan diborgol, lalu harus menempuh perjalanan dari Yaman ke timur Suriah. Imam Ath-Thabari diintimidasi dan dike pung dalam rumahnya, padahal usianya sudah 85 tahun sehingga ia wafat di dalam rumah tersebut.
Buku ini perlu dibaca terutama oleh para ustadz, dai, dan ulama agar selalu ikhlas dalam berdakwah menegakkan agama Allah SWT. Juga perlu dibaca oleh kaum Muslimin pada umumnya untuk memetik hikmah dan inspirasi menjadi seorang Muslim yang istikamah dalam berislam.
Judul : Cobaan Para Ulama
Penulis : Syaikh Syarif Abdul Aziz
Penerbit : Pustaka Al-Kautsar
Cetakan : I, Februari 2012
Tebal : xvi+352 hlm