REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG -- Sebanyak 25.362 usaha mikro telah dibantu oleh Lembaga Zakat Infak Sedekah Muhammadiyah (Lazismu). Jenis bantuan yang diberikan berupa pendampingan dan permodalan. Para pengusaha kecil ini berasal dari berbagai wilayah di Indonesia.
Selain kepada pengusaha kecil, Lazismu juga mengembangkan program Youth Entrepreneurship (YES). “Bedanya program ini fokus pada pengembangan keahlian kewirausahaan anak-anak muda.” Ungkap Vice President Director Lazismu Ir. M. Khoirul Muttaqin, di sela-sela tanwir Muhammadiyah di Hotel Horison, Bandung, Jumat (22/6) malam.
Program YES ini memiliki dua kegiatan, Ortupreneur dan Mpreneur. Ortuprener, adalah paket donasi dengan pola pengasuhan satu pengusaha yang akan mengasuh satu atau lebih calon pengusaha. Sedangkan Mpreneur adalah paket donasi retail untuk pengembangan program kewirausahaan generasi muda.
Menurut Khoirul, Lazismu lebih menitikberatkan pada program pemberdayaan masyarakat, di antaranya pendampingan usaha kecil, beasiswa, pemberdayaan petani, pemberdayaan peternak, dan bantuan untuk da'i di daerah terpencil.
Selain itu, kata Khoirul, terdapat program yang berbentuk pembangunan infrastruktur. "Ada dua program, yaitu bantuan sarana prasarana pendidikan dan bantuan sarana prasarana rumah ibadah," katanya
Program pemberdayaan masyarakat ditekankan Lazismu karena melihat sisi kemanfaatan yang berefek domino. "Memberdayakan seorang petani, peternak atau pengusaha kecil sama saja dengan memberdayakan masyarakat," ujar Khoirul.
Khoirul mengungkapkan keberadaan Lazismu adalah untuk mengelola zakat dengan manajemen modern yang dapat menghantarkan zakat menjadi bagian dari penyelesaian masalah kondisi sosial kemasyarakatan.
"Lazismu didukung oleh jaringan yang luas tersebar di seluruh provinsi," Tambahnya. Dengan jaringan ini, program Lazismu mampu menjangkau seluruh wilayah Indonesia secara cepat, terfokus, dan tepat sasaran.