Sabtu 23 Jun 2012 16:14 WIB

Kampanye Antirokok di Sidang Tanwir Muhammadiyah

Rep: Angga Indrawan/ Red: Taufik Rachman
Tanwir Muhammadiyah 2012
Foto: jabar.muhammsdiyah.or.id
Tanwir Muhammadiyah 2012

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG -- Tanwir 2012 di Bandung, 21-24 Juni 2012 juga dimanfaatkan PP Muhammadiyah untuk mengkampenyekan udara bersih tanpa asap rokok. Melalui Majelis Pembina Kesehatan Umum (MPKU) PP Muhammadiyah, kampanye anti rokok diselenggarakan di area bazar Tanwir, di halaman kolam renang Hotel Horison, Bandung.

"Kami sifatnya tidak memaksa, kami membagikan stiker, poster, film sosialisasi mengenai bahaya rokok," ungkap tim MKPU, Iwan Koswara kepada Republika Sabtu (23/6).

Uniknya, kampanye anti rokok ini juga menghadirkan therapist yang akan melakukan proses hipnoterapi kepada para pengunjung yang memang memiliki kesulitan dalam kecanduan rokok. Melalui proses hipnoterapi selama 10-15 menit, para pengunjung diberikan sugesti positif untuk berhenti dari kebiasaaannya.

"Tergantung niat, kami ajak mereka, suggesti mereka, agar sesak dan mengajak untuk berhenti," ujar therapist, Heni Kurniati. PP Muhammadiyah menggandeng Heni dari lembaga Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT), sebuah lembaga yang bergerak di bidang motivasi dan hipnoterapi.

 

Heni mengungkapkan, sudah hampir ratusan pasien ia tangani terhadap kecanduan merokok. Lebih dari setengahnya, memiliki niat dan akhirnya berhenti dari kebiasaannya. "Setidaknya konsumsi rokok mereka bisa terkurangi," tambah Heni.

Salah satu pengunjung yang mencoba hipnoterapi tersebut, Kelik (38), mengaku mengalami perubahan terhadap kondisinya. Membawa keluhan sesak dada ketika menghirup asap rokok. Pasca diterapi, keluhannya sama sekali kurang.  "Sudah tidak nyesak lagi, sebelumnya parah dada saya kalau menghirup asap," ujarnya.

Selain demo terapi candu rokok, pihak Muhammadiyah juga membentangkan spanduk panjang berisi tanda tangan. Spanduk putih tersebut, dibentangkan di pintu bazar dengan penuh bubuhan tanda tangan keluarga Muhammadiyah di seluruh daerah. "Kalau gitu, saya juga ikut tanda tangan," tambah Kelik

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement