REPUBLIKA.CO.ID, MALANG – Banyak cara memperingati peristiwa peristiwa Isra’ Mikraj Nabi Muhammad SAW.
Ahad (17/6) yang bertepatan dengan 27 Rajab 1433 Hijriyah, Pusat Kajian Zakat dan Wakaf El-Zawa Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim (Maliki) Malang menggelar khitanan masal yang diperuntukkan bagi yatim dan dhuafa di sekitar lingkungan kampus UIN Maliki Malang.
''Khitanan massal bagi yatim dan dhuafa tersebut merupakan rangkaian program kerja tahunan Pusat Kajian Zakat dan Wakaf el-Zawa UIN Maliki Malang, selain program-program sosial yang lainnya. Kegiatan khitanan massal terselenggara berkat kerjasama dengan dr M Arif Zudianto, AMD Kep, sebagai dokter yang mengkhitan,'' jelas Sudirman Hasan, Ketua El-Zawa, Senin (18/6).
Sebanyak sembilan anak yatim dhuafa yang berkumpul di gedung TSA (Taman Sosialisasi Anak) UIN Maliki Malang, ungkap Sudirman, dikhitan dan mendapatkan santunan berupa sunatan massal gratis serta bingkisan dan uang saku.
Mengapa kegiatan khitanan massal bagi anak-anak yatim dan dhuafa yang dilakukan El-Zawa dalam rangka memperingati peristiwa Isra dan Mikraj Nabi Muhammad SAW? Sudirman lalu mengutip sabda Rasulullah SAW, “Perkara fitrah itu ada lima, yaitu khitan, istihdad, mencabut bulu ketiak, menggunting kuku dan memotong kumis.”
Menurut dia, bagi umat Islam khususnya bagi kaum laki-laki, khitan merupakan suatu kewajiban yang harus ditunaikan. Khitan sendiri, kata Sudirman lebih lanjut, adalah proses memotong kulit selubung penis sehingga kepala penis terbuka. Dengan dibuangnya kulit penis maka organ kelamin pria ini menjadi lebih bersih karena kulit penis tersebut beresiko sebagai tempat tumbuhnya bakteri.
''Dengan adanya program sosial ini Lembaga Kajian Zakat dan Wakaf El-Zawa UIN Maliki Malang berharap agar nantinya meringankan beban orang-orang yang membutuhkan. Dan dengan adanya program ini anak-anak tersebut nantinya akan tumbuh dengan sehat dan menjadi anak yang saleh serta berbakti kepada orang tuanya,'' harap Sudirman.
Ikuti Whatsapp Channel Republika