REPUBLIKA.CO.ID, Perbincangan tentang sepak terjang kelompok yang dituduh sebagai Wahabi saat ini semakin santer terdengar.
Meski kelompok yang dituduh tidak pernah mengklaim bahwa gerakan dakwah mereka bernama “Wahabi”, namun kelompok yang anti terhadap dakwah Wahabi menggunakan istilah tersebut untuk memudahkan stigmatisasi kepada mereka yang terpengaruh oleh dakwah yang dibawa oleh Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab tersebut.
Stigmatisasi tersebut tidak jarang disertai dengan tudingan yang membabi buta dan fitnah yang tidak berdasar.
Buku yang ditulis oleh AM Waskito ini—yang tak pernah menyebut dirinya Wahabi atau bagian dari kelompok Wahabi—mengajak para pembaca dan kaum Muslimin untuk bersikap adil dan moderat kepada kelompok Wahabi.
Seperti diakui penulisnya, buku ini merupakan jawaban terhadap trilogi buku propaganda terhadap Wahabi yang ditulis oleh seorang yang menyebut dirinya Syaikh Idahram. Ketiga buku tersebut adalah Sejarah Berdarah Sekte Salafi Wahabi, Mereka Memalsukan Kitab-kitab Karya Ulama Klasik, dan Ulama Sejagad Menggugat Salafi Wahabi.
Penulis menegaskan, sebagai manusia biasa, Syekh Muhammad bin Abdul Wahab tentu tak lepas dari dosa dan khilaf. Sebagai gerakan dakwah, Wahabi bukanlah tempat berkumpulnya para malaikat yang terjaga dari dosa. Mereka seperti lazimnya manusia, tidak lepas dari kesalahan, kekeliruan, atau jatuh dalam perbuatan ghuluw (melampaui batas).
Mengkritik, menasihati, atau meluruskan sesama Muslim ke arah kebenaran adalah amanah syariat yang harus ditunaikan. Namun, cara meluruskan atau mengkritik mereka haruslah dengan cara-cara yang adil, objektif, berlandaskan niat baik, berada dalam koridor syariat Islam, serta dituangkan dengan cara sebijaksana mungkin.
Penulis mengutip ayat Alquran Surah Al-Maidah ayat 8, yang artinya, “Dan janganlah kebencianmu terhadap suatu kaum membuat kamu berlaku tidak adil; bersikap adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan takutlah kepada Allah, sesungguhnya Allah Mengetahui apa yang kamu perbuat.”
Penulis membagi bukunya menjadi sembilan bab. Bab pertama bertajuk ‘karya ilmiah atau propaganda hitam’. Bab kedua mengupas kecurangan buku Sejarah Berdarah Sekte Salafi Wahabi (SBSSW), baik referensinya, memaknai teks, maupun berdusta atas nama Rasulullah. Bab ketiga memaparkan bahaya buku SBSSW.
Pada bab IV, penulis mengajak para pembaca untuk memahami dakwah Syekh Muhammad bin Abdul Wahab. Bab V mengupas tentang Wahabi dan situs sejarah Islam. Bab ini berusaha menjawab tuduhan bahwa Wahabi merusak situs sejarah Islam, benda bersejarah, dan warisan sejarah. Kemudian dilanjutkan dengan bab VI yang berusaha meluruskan perspektif sejarah.
Pada bab VII, penulis berusaha menjawab tuduhan soal pemalsuan kitab. Bab berikutnya merespons buku Ulama Sejagad Menggugat Wahabi. Bab IX yang merupakan pemuncak buku ini yang menegaskan untuk tegakkan tauhid, berapa pun harganya. Pada kalam akhir, penulis juga tak lupa menyampaikan kritik membangun kepada gerakan dakwah Wahabi.
Judul : Bersikap Adil kepada Wahabi
Penulis : A M Waskito
Penerbit : Pustaka Al-Kautsar
Cetakan : II, Januari 2012
Tebal : xxvi+416 hlm