Senin 18 Jun 2012 13:45 WIB

Ketakterbandingan dalam Keserupaan (2)

Ilustrasi
Foto: Blogspot.com
Ilustrasi

Oleh: Prof Dr Nasaruddin Umar

Lain halnya kalangan sufi yang tidak menafikan aspek keserupaan Allah SWT dengan kosmos, khususnya manusia. Ayat-ayat antropomorfis menurut kalangan sufi, bukan sekadar ungkapan gaya bahasa (balagah), tetapi benar-benar ada aspek keserupaan yang menyertai aspek ketakterbandingan-Nya.

Ibnu Arabi menegaskan bahwa “Allah serupa dalam katakterbandingan-Nya dan tak bisa dibandingkan dalam keserupan-Nya”. Dalam kitabnya, Fushush Al-Hikam, Ibnu Arabi menggambarkan posisi Allah SWT dengan kalimat yang amat indah:

“Jika engkau bicara soal ketakterbandingan, engkau telah membatasi. Jika engkau bicara soal kesempurnaan engkau juga membatasi. Jika engkau bicara soal keduanya, engkau tepat mengenai sasaran; Engkau seorang pemimpin dan syekh dalam ilmu-ilmu makrifat.”

Ungkapan mirip juga disampaikan oleh seorang sufi lain, Khaja Abdullah Anshari, “Tak seorang pun menegaskan keesaan Zat Mahaesa, sebab semua orang yang menegaskan-Nya sesungguhnya mengingkari-Nya. Tauhid orang yang melukiskan-Nya hanyalah pinjaman, tak diterima oleh zat Mahaesa. Tauhid atas diri-Nya adalah tauhid-Nya. Orang yang melukiskan-Nya sungguh telah sesat.”

Para sufi menolak kritikan para mutakallimin yang seolah menuduh mereka menodai keesaan Allah SWT dengan konsep keserupaannya.

Mereka membela diri dengan mengatakan bahwa justru memisahkan secara total antara Allah SWT dan kosmos mengisyaratkan dualisme. Dengan mengutuhkan pemikiran kita ketika membicarakan Allah SWT dan makhluk-Nya jutru itulah hakikat tauhid. Tidak terjadi dualitas dalam logika.

Para sufi mengklaim diri mereka lebih berdisiplin tauhid daripada para mutakallimin. Para sufi betul-betul menyucikan tauhid dari kemusyrikan logika.

Karena itu, mereka menggagas apa yang disebut dengan tiga dimensi tauhid, yaitu tauhid dalam Zat (tauhid al-Dzat), tauhid dalam Perbuatan (tauhid al-Af'al), dan tauhid dalam Sifat (tauhid dalam al-Shifat). Uraian tentang dimensi tauhid ini akan dibahas dalam artikel khusus.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement