Rabu 06 Jun 2012 20:25 WIB

Menyembelih Keserakahan (3-habis)

Ilustrasi
Foto: whatlistening.com
Ilustrasi

Oleh: Prof Dr Nasaruddin Umar

Semangat Idul Qurban adalah semangat mengendalikan diri untuk tidak memperkaya diri sendiri di tengah kemelaratan orang lain.

Semangat untuk mengendalikan nafsu birahi kepada orang yang tidak berhak di tengah keceriaan anggota keluarga, semangat untuk membatasi kesewenang-wenangan dari otoritas dan kekuasaan yang dimiliki.

Semangat untuk tidak mendemonstrasikan kemewahan di atas keprihatinan orang lain dan semangat untuk tidak membangun istana di atas puing-puing kehancuran orang lain.

Semangat Idul Qurban ialah semangat untuk memupuk rasa kebersamaan sebagai warga bangsa tanpa membedakan jenis kelamin, etnik, agama, dan kepercayaan. Semangat untuk mengulurkan tangan terhadap kaum dhuafa dan mustadh'afin.

Semangat untuk menyembelih egoisme dan individualisme kita. Semangat untuk memberantas KKN dan ketidakadilan. Tegasnya, semangat untuk menyembelih kerakusan dan keserakahan.

Allah SWT sejak awal menyerukan perlunya memuliakan manusia tanpa membedakan etnik, agama, dan kewarganegaraannya, "Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik, dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan." (QS. Al-Isra': 70).

Hadis Nabi juga secara gamblang mengatakan bahwa sebaik-baik manusia ialah yang paling banyak bermanfaat di dalam masyarakat. Harapan kemanusiaan yang dapat diperoleh dari peringatan Hari Raya Idul Qurban ialah semangat untuk berbagi dengan orang lain.

Hewan yang disembelih dibagi-bagikan secara gratis kepada anggota masyarakat sehingga kalau pada Idul Fitri semangatnya membebaskan manusia dari kebutuhan karbohidrat, makanan pokok, tetapi pada suasana Hari Raya Idul Qurban mengandung semangat untuk membebaskan manusia dari kebutuhan protein. Kebutuhan karbohidrat dan protein dapat dipenuhi di dalam suasana kedua hari raya Islam.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement